Mohon tunggu...
Sofiana Arifin
Sofiana Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

élève.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Orang Temperamental Aneh? Kenali Lebih Jauh Yuk tentang Temperamental!

23 Juni 2021   15:29 Diperbarui: 23 Juni 2021   15:51 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mindfulness atau meditasi dapat membantu mengendalikan respons terhadap hal yang dapat memicu amarah. Hal ini bisa dilakukan dengan pergi ke ruang yang sepi dan duduk, lalu tutup mata dan rasakan sensasi fisik ketika marah, seperti detak jantung yang cepat atau rahang yang terkatup. Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali hingga amarah terasa mulai mereda.

Dalam perspektif Islam, marah merupakan sifat bawaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia untuk membedakan dengan malaikat dan setan. Dimana malaikat tidak memiliki nafsu amarah, setan bergelimang dengan marah dan manusia diantaranya, karena Allah memberikan akal dan nafsu. Sehingga marah merupakan tabiat yang tidak akan hilang namun mampu dikendalikan agar tidak menimbulkan dampak negatif yang membahayakan dirinya dan orang lain. Dalam pendekatan religius ada 4 pemicu emosi yaitu: kemarahan, syahwat, kecemasan dan kenginan/nafsu. 4 hal tersebut merupakan sifat dasar yang dimiliki manusia, sehingga jika tidak dapat dipenuhi dapat meningkatkan gejolak emosi sehingga mendorong seseorang untuk mencari keseimbangan dalam memenuhi tuntutan tersebut.

Rambu-rambu agama telah mengajarkan kita agar mengendalikan amarah dengan cara yang telah dituntunkan oleh wahyu dan tuntunan Rasulullah. Pengendalian marah merupakan suatu cara dalam mengarahkan dan mengontrol nafsu yang merusak diri dan membuat kehancuran. Sifat  emosional  merupakan nafsu amarah yang mengarah kepada kejahatan (Q.S. Yusuf, 12:53), sedangkan nafsu Lauwammah merupakan nafsu yang menjadikan diri kita menyesal setelahnya (Q.S.Al Qiyamah, 75:2). Rasulullah SAW bersabda: "Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi mereka  mampu menahan nafsu amarahnya".

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Nabila. (2021). Apakah Benar Sifat Pemarah Anak Menurun dari Ayahnya?. Dikutip dari https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/anak-mewarisi-sifat-pemarah-ayah/

Hapsari, Annisa. (2021). Alasan Seseorang Tempramental dan Cara Meredam Ledakan Amarahnya. Dikutip dari https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/tempramental/

Lestari, Karlina. (2020). Sifat Temperamental Bisa Jadi Bumerang bagi Kesehatan Anda. Dikutip dari https://www.sehatq.com/artikel/sifat-temperamental-bisa-jadi-bumerang-bagi-kesehatan-anda

Utama, Warta. (2014). Penyebab Marah dan Penyelesaiannya dalam Islam. Dikutip dari https://uad.ac.id/id/penyebab-marah-dan-penyelesaiannya-dalam-islam/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun