Mohon tunggu...
S.Hanna.
S.Hanna. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang ibu..

Wiraswasta, ibu rumah tangga, senang membaca tentang politik dan dunia usaha serta berita dunia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Investasi Hijau G20, Lingkungan, dan Emisi Buangan

20 Juli 2022   16:50 Diperbarui: 22 Juli 2022   19:45 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

China pemakai batu bara diharapkan menempatkan teknologi penangkapan karbon dan penyimpanan energi yang lebih besar. Carbon Capture and Storage (CCS) adalah salah satu teknologi mitigasi mengurangi emisi CO2 ke atmosfer.

Pemisahan dan penangkapan (capture) CO2 dari sumber emisi gas buang (flue gas), pengangkutan CO2 ke tempat penyimpanan (transportation) yang aman.

Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan pipa atau tanker seperti umumnya (LPG, LNG), sedangkan penyimpanan dilakukan ke dalam lapisan batuan di bawah permukaan bumi yang dapat menjadi perangkap gas hingga tidak lepas ke atmosfer.

Ini juga dapat pula diinjeksikan ke dalam laut pada kedalaman tertentu. Menurut International Energy Agency (IEA), volume emisi CO2 akibat pembakaran bahan bakar fosil mencapai 56% dari total semua emisi global.

Pembangkit listrik batubara (PLTU) merupakan sumber emisi utama lebih dari 60 persen. Selanjutnya PLTG 11% dan PLTD 7%. serta industri lain 3-7%.

Untuk dapat mengurangi emisi CO2 dalam jumlah besar adalah logis jika dilakukan pengendalian dalam gas buang pembangkit listrik.

Indonesia berpotensi mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp350 triliun dari transaksi jual beli sertifikat emisi karbon.

Jual beli dan Perdagangan karbon akan mengurangi emisi karbon dari kegiatan mitigasi perubahan iklim. Perdagangan karbon (carbon trading) tidak jauh berbeda dengan transaksi jual beli yang dilakukan di pasar konvensional.

 Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. (Nancy Junita/bisnis Indonesia)
 Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. (Nancy Junita/bisnis Indonesia)

Pembeli emisi karbon biasanya negara maju dan industri besar, sementara penjualnya adalah negara berkembang dengan hutan yang luas sebagai penyerap karbon dioksida.

Melalui hutan lindungnya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, Indoneia merupakan salah satu negara penjual emisi karbon yang aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun