Pada Tahun 1936, ahli geologi Belanda Jean Jacques Dozy mendaki puncak pulau tertinggi di dunia.
Niatnya untuk mendaki puncak glasial tertinggi di kawasan itu menemukan sesuatu yang luarbiasa. Sampel yang dibawanya adalah deposit emas dan tembaga yang sangat kaya.
Kini dikelola oleh perusahaan Amerika Freeport McMoRan di Grasberg yang menjadi pembayar pajak terbesar di Indonesia.
Berjarak 20 mil dari tambang Grasberg mengalir sebuah sungai . Penambang rakyat mendulang tailing untuk emas.
Perkiraan dari Earthworks menunjukkan bahwa Freeport
membuang sebanyak 200.000 ton limbah tambang emas.
Memadati sepanjang sungai dan gurun delta, ribuan pendulang tanpa izin menopang bagian-bagian kecil untuk memperlambat aliran sungai dan menggali sedimen tebal di sampingnya.
Freeport kini dan 40 tahun yang lalu, adalah “industri strategis”bagi Indonesia. Situs web perusahaan mengatakan metode pembuangan tailing di Grasberg, di sungai terkendali yang telah disetujui oleh pemerintah Indonesia.
Freeport membuat program pengelolaan tailing menelan biaya (Freeport McMoRan) $15,5 juta setiap tahun.
Menurut laporan tersebut, kehidupan air di sungai ikan dan udang layak untuk dikonsumsi, sebagaimana diatur oleh standar makanan Indonesia, sementara sampel kualitas air memenuhi standar air minum.
Dalam laporan BBC 2011 tentang dugaan pencemaran di daerah sekitar Grasberg, perusahaan mengatakan bahwa metode pengelolaan tailing dipilih karena studi menunjukkan dampak lingkungan yang disebabkan oleh bahan limbahnya dapat dibalik.
“Kami berkomitmen untuk menghormati hak asasi manusia (Prinsip Panduan PBB )" kata Freeport
Perusahaan juga menekankan kerja samanya dengan masyarakat adat di Papua Barat . Laporan Freeport McRoRan tahun 2015 tentang pembangunan berkelanjutan mengatakan: “PTFI telah terlibat dengan suku asli Papua selama beberapa dekade, mempromosikan pelatihan keterampilan tenaga kerja, kesehatan, pendidikan dan pembangunan infrastruktur dasar.