Swift atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications adalah cara termudah di dunia untuk melakukan transaksi uang keseluruh dunia.
Swift dibuat dan didirikan pada tahun 1973 Â Kantor pusatnya di Belgia.
Pada saat ini, Â ada sekitar 11.000 bank dari 200 Â negara ikut Swift .
Dengan adanya Swift , miliaran dolar ditransaksikan  setiap hari dan 40 juta pesan dikirim melalui Swift. Amerika Serikat dan beberapa sekutunya melancarkan sanksi Swift untuk Rusia. Swift dilarang untuk digunakan untuk transaksi ke Rusia m
Namun ternyata  tidak seluruh negara sahabat Amerika setuju dengan sanksi tersebut.
Menurut laporan, Inggris tidak mendukung larangan Swift di Rusia. Pemerintahnya khawatir bahwa hal itu akan mempengaruhi situasi ekonomi negara mereka.
Perusahaan perusahaan  akan kesulitan membeli minyak dan gas dari Rusia. Jerman juga tidak mendukung sanksi Swift terhadap Rusia.
Namun Swift diawasi oleh National Bank of Belgium dan beberapa bank terbesar, termasuk Federal Reserve AS dan Bank of England . Jadi efektif untuk dijalankan.
Tujuan Swift adalah untuk melakukan perdagangan internasional yang aman dan tidak memihak pada saat krisis.
Rusia tidak akan bisa mentransaksikan uang melalui swift.
Jadi Bank harus melakukan transaksi langsung satu sama lain. Ini  akan memakan lebih banyak waktu dan lebih banyak uang.
Tapi Rusia sudah berpengalaman dengan Swift.  Ketika dulu  diancam  Swift  pada 2014, ketika  mencaplok Krimea Rusia bereaksi.
Rusia membangun sistem transfernya sendiri yang dijuluki 'Mir'. Tanpa Swift , Rusia dapat menggunakan Mir.
Ini merupakan sistem kartu transaksi nasional Rusia meski sebagian besar negara di dunia tidak menggunakannya.
Rusia adalah pemasok utama minyak dan gas ke Uni Eropa, dan menemukan alternatif ke negara lain terlalu cepat tidaklah mudah.
Harga minyak dan gas meningkat di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan  harus mencari cara lain untuk mendapatkan uang.
Beberapa sekutunya dan  Amerika Serikat telah menyerukan embargo Swift. Berbicara mudah namun akan menyulitkan ekonomi negara lain karena menyebabkan inflasi.
Negara Eropa yang tidak setuju selain Inggris dan Jerman adalah Estonia, Latvia, dan Lituania.
Rusia membalasnya dengan mengatakan kepada negara yang bersahabat atau negara lain yang akan membeli atau menjual barang.
Negara tersebut harus menggunakan Rubel atau mata uang lain. Â Kebijakan ini membuat nilai rubel naik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H