Rudal anti-kapal hipersonik di semua kapal Rusia adalah skenario yang sebaiknya diperhitungkan oleh Angkatan Laut AS, lapor sebuah majalah Amerika.
Menurut ensiklopedia Zirkon atau 3M22 Tsirkon ( Rusia: Циркон, nama laporan NATO: SS-N-33 ) adalah rudal hipersonik yang dikembangkan oleh militer Rusia. Peluncuran yang paling sukses adalah pada tanggal 3 Juni 2017, hampir setahun lebih awal dari yang diumumkan oleh pejabat Rusia.
Ada dua hal menarik yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari 2020, Rusia meluncurkan roket Zirkon pertama dari kapal. Laksamana Gorchkov,yaitu yang pertama dari frigat baru,
Mereka menembakkan rudal dari Laut Barents dengan sasaran di darat.
Peristiwa penting lainnya terjadi pada Desember 2019, ketika kepala pembuat kapal terbesar Rusia, Alexei Rakhmanov, mengatakan bahwa semua kapal perang Rusia baru akan mampu menembakkan rudal hipersonik Zirkon dan rudal jelajah Kaliber ini.
Dia menambahkan bahwa melengkapi kapal yang ada dengan rudal baru tidak akan menjadi "masalah yang terlalu mahal".
Tegasnya tidak banyak membebani biaya.Â
Analisis menunjukkan bahwa rudal Zirkon telah menjadi ketakutan dengan jangkauan 1.000 kilometer dan kecepatan Mach 8 hingga 9 (9.878 hingga 11.113 km / jam), rudal anti-kapal yang jauh lebih cepat seperti American Harpoon (864 km / jam) masih kalah.
Ancamannya cukup serius sehingga Inggris juga khawatir bahwa pertahanan rudal kapal induk "sekelas" Ratu Elizabeth tidak dapat menghentikan senjata anti-kapal hipersonik Rusia.
Menurut majalah itu, Rusia dan Uni Soviet tidak pernah mencoba bersaing dengan Amerika Serikat untuk kapal besar seperti kapal induk, tetapi angkatan laut Rusia saat ini memiliki sekitar 30 kapal perusak dan fregat, 50 korvet, dan 30 kapal patroli yang pernah dipersenjatai dengan rudal seperti Zirkon.
Ini bisa menenggelamkan kapal induk besar Amerika.