Mohon tunggu...
Sofia Musyarrafah
Sofia Musyarrafah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang kompasianer cilik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Inilah Autisme

2 Desember 2014   14:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:15 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Autisme merupakan gangguan tipe mayor dari gangguan perkembangan pervasif yang berfokus pada hambatan perilaku atau fungsi pada berbagai area perkembangan. Menurut Nevid, dkk (2003), autisme merupakan salah satu gangguan masa kanak-kanak yang paling berat, ditandai dengan defisit pervasif pada kemampuan berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, dan dengan rentang minat dan aktivitas yang terbatas. Anak-anak dengan gangguan ini terlihat hidup di dunianya sendiri.
Berikut saya jabarkan karakteristik diagnostik dari gangguan autisme menurut Nevid, dkk (2003):
1.Hambatan interaksi sosial
a. Hambatan pada perilaku nonverbal, seperti: ekspresi wajah, postur tubuh, gestur, dan kontak mata yang biasanya mengatur interaksi sosial
b. Tidak mengembangkan hubungan teman sebaya yang sesuai dengan usianya
c. Kegagalan dalam berbagi kegembiraan dengan orang lain
d. Tidak menunjukkan reaksi sosial dan emosional timbal balik (memberi dan menerima)
2.Hambatan komunikasi
a. Keterlambatan pada perkembangan bahasa verbal (juga tidak ada usaha untuk mengatasi kekurangan ini melalui isyarat)
b. Bila perkembangan bahasa adekuat (cukup baik), kurangnya kemampuan unuk memulai dan mempertahankan percakapan tetap tampak
c. Menunjukkan abnormalitas pada bentuk atau isi bahasa, misalnya: bahasa stereotip atau repetitif (berulang), seperti pada ekolalia; penggunaan kata-kata yang tidak lazim; bicara tentang diri sendiri dengan menggunakan kata ganti orang kedua atau ketiga (menggunakan “kamu” atau “dia” yang artinya “saya”)
d. Tidak memperlihatkan kemampuan bermain sosial spontan atau imajinatif (bermain pura-pura)
3.Pola perilaku terbatas, repetitif (berulang), dan stereotip
a. Menunjukkan minat yang terbatas
b. Memaksakan rutinitas, misalnya selalu menggunakan rute yang sama untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya
c. Menunjukkan gerakan-gerakan stereotip, misalnya menjentikkan jari, membenturkan kepala, berayun ke depan dan belakang, atau berputar
d. Menunjukkan fokus yang berlebihan pada bagian-bagian objek, misalnya memutar roda mobil-mobilan secara berulang-ulang, atau kelekatan yang tidak biasa terhadap objek, seperti membawa-bawa seutas tali.
Diagnosis yang menyatakan bahwa seorang anak mengalami autisme jika terdapat kombinasi ciri-ciri yang ada pada beberapa kelompok karakteristik di atas. Namun, tidak semua ciri dari setiap kelompok harus ada untuk dapat dilakukan diagnosis. Selain itu, kemunculan gangguan ini terjadi sebelum anak berusia tiga tahun yang tampak dari fungsi yang abnormal pada paling tidak satu dari hal-hal berikut ini: perilaku sosial, komunikasi, atau bermain imajinatif.
Semoga bermanfaat, amiin :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun