Ada juga yang mengabadikan momen dengan berswafoto dan merekam air terjun yang diapit oleh rimba. Ada pula yang langsung menyalakan kompor untuk membuat minuman hangat berwarna dan berasa seperti kopi dan teh.
Kekayaan alam lain yang dapat dinikmati di sana yakni Tepian Sungai Kapas. Sungai ini yang biasa digunakan warga untuk mandi dan mencuci. Selain itu, yang terpenting adalah sebagai Lubuk Larangan. Sehingga, ikan-ikan di sana tidak bisa diambil begitu saja namun harus menunggu sampai waktu yang ditentukan oleh para tetua.
Dalam melestarikan alam, pihak PLN UIP Sumbagteng menyemai 11 ribu benih ikan baung ke sungai dan air terjun. Hal itu dilakukan sebagai salah satu kegiatan sosial PLN Peduli dan juga bertepatan dengan semarak Hari Lingkungan Hidup.
Hal lain yang patut dijadikan contoh yakni adanya perpustakaan pribadi milik warga. Namanya, Perpustakaan Bela. Lokasinya berdekatan dengan sungai.
Sementara untuk makanan khas yang bisa dinikmati Piwyuk-piwyuk. Kue ini dibungkus dengan bunga kantong semar.
Kita ketahui kantong semar adalah salah satu keanekaragaman hayati yang hampir punah dan dilindungi. Nah, masyarakat memanfaatkan bunga dari pada bagian kantong semar yang telah berjatuhan. Kemudian, dijadikan pembungkus kue piwyuk-piwyuk, makanan tradisional khas Lubuk Bigau.