Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Alamak, Proyek Payung Elektrik Rp 42 M Putus Kontrak

5 Mei 2023   15:16 Diperbarui: 5 Mei 2023   15:31 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto jelas proyek payung elektrik yang gagal. Foto: Sofiah.

Masih ingat proyek 6 payung elektrik senilai Rp42 M di Riau? Setelah melewati perpanjangan dua kali dan terimbas insiden hujan es, proyek payung elektrik Rp42 M dinyatakan putus kontrak dengan pihak PT Bersinar Jestive Mandiri.

Tidak hanya molor, terbengkalainya proyek payung elektrik ini tentunya membuat malu masyarakat Bumi Lancang Kuning. Sebelumnya, payung megah ini digadang-gadang mirip dengan yang di Madinah. Namun, itu seperti omongan belaka.

Belum lagi, beberapa waktu lalu, Sekdraprov Riau yang viral karena gaya flexing sang istri dan anak itu menyebut, tenaga saksi ahli pengerjaan proyek tersebut palsu. 

"Saya miliki memiliki bukti, saksi, dan data lengkap. Tenaga ahlinya palsu semua saya pastikan. Saya dapat informasi tenaga ahlinya palsu semua. Semua palsu. Tenaga ahli payung itu betul-betul yang ahli bukan yang dipalsukan. Jadi beginilah hasilnya. Saya sudah bilang kepala biro," begitulah sebut SF Hariyanto saat rapat bersama Gubernur, Wakil Gubernur, dan OPD.

Pernyataan SF Hariyanto semakin membuat warga masyarakat Riau semakin meradang dengan konsep manajemen pengawasan yang ada di Tanah Melayu. Bagaimana tidak, pengerjaan proyek yang menelan biaya cukup tinggi itu gagal berdiri.

Sebagai warga Riau, saya pribadi juga kecewa dengan adanya pemutusan kontrak ini. Perlu menepuk jidat dengan keras. Tentunya, jika ke depan dilanjutkan akan menambah beban negara yakni menyedot dana APBD.

Permasalahan ini tentunya harus diselesaikan satu persatu. Mulai dari audit dari pihak inspektorat dan pihak terkait lainnya. Bahkan, sejak adanya pernyataan SF Hariyanto, aparat penegak hukum pun bergerak mengawasi pergerakan yang terlibat dalam proyek payung elektrik.

Foto jelas proyek payung elektrik yang gagal. Foto: Sofiah.
Foto jelas proyek payung elektrik yang gagal. Foto: Sofiah.

Pantauan di lapangan, ada enam payung elektrik yang lokasinya berada di Masjid Agung An-Nur jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Riau itu kini terlihat memprihatinkan. Delapan lengan payung elektrik pada setiap payung tampak melengkung dan dibungkus dengan seng.

Ada yang melengkung dengan utuh dan ada pula yang melengkung sebagian. Tiap-tiap yang melengkung itu ada yang tertutup seng dengan sempurna ada juga yang tidak.

Kemudian, cover atau terpal yang berwarna putih itu tampak diikat memutar mengelilingi tiang. Sementara, lokasi proyek masih dipagar seng serta tidak adanya lagi para pekerja.

Alamak! Ini sebenarnya barang-barang dan bahan-bahan yang dibuat untuk payung elektrik dari mana? Tidak mungkin kan asal beli begitu saja? Pasti sudah ada pengecekan terlebih dahulu kan? Mau heran tapi ini Riau.

Adanya peristiwa ini, Riau semakin dikenal dengan infrastruktur pembangunan yang melambat bahkan terkesan amburadul. Contoh nyatanya adalah jalan di Riau yang masih rusak berat. Dimana di Sumatera terburuk nomor satu.

Balik lagi ke payung elektrik Rp42 M. Sebenarnya, pemerintah mau membawa masalah ini sampai mana. Apakah akan diusut tuntas sembari menambah anggaran ke APBD atau hanya untul menambah pendapatan kantong. Tentulah jika untuk mengisi kantong semakin melukai hati rakyat.

Dana yang digunakan adalah uang rakyat. Rakyat mati-matian bayar pajak, pemerintah dengan mudah menghabiskan dan menghamburkan uang dalam artian untuk kepentingan perut pribadi.

Baiknya, para pejabat mulai mengubah pola pikir agar pembangunan daerah maju dan tidak hanya berkembang atau malah mengalami kemunduran. Kan makin tidak masuk akal saja, Riau yang terkenal dengan Sumber Daya Alam (SDA) tapi infrastruktur pembangunan tidak seimbang.

Semoga di akhir kepemimpinan Gubernur Riau Syamsuar, setidaknya jalan-jalan daerah yang ada di Riau bisa mulus. Kemudian, proyek-proyek yang sedang dijalankan tidak putus kontrak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun