Mohon tunggu...
Sofiah Rohul
Sofiah Rohul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Holla Before doing something, do something different

Selanjutnya

Tutup

Segar

Bukit di Atas Bukit, Dari Bukit Impian Bonus Bukit Pencu

28 April 2023   22:59 Diperbarui: 28 April 2023   23:10 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghantar tubuh ke ujung Pulau Jawa menjadi pengalaman tak terlupakan bagiku. Ya Jawa Timur (Jatim). Provinsi ini menjadi salah satu provinsi yang menyuguhkan pemandangan indah untuk bisa dinikmati pengunjung dalam negeri maupun luar negeri.

Menjadi bagian anak negeri tentunya saya sangat Bangga Berwisata di Indonesia. Tanah air kita layak menjadikanku di rumah aja.

Banyak sekali wisata alam di Jatim yang telah terkenal di dunia seperti Bromo, Baluran, Semeru, Ijen, Tumpak Sewu, dan lainnya. Sebagai pendatang, yang beberapa waktu lalu menetap di Pare, Kediri, sekitar satu tahun, saya pun penasaran terhadap wisata alam yang berdekatan dengan lokasi tempat tinggalku.

Iseng berselancar di internet, akhirnya kuputuskan bersama kawanku mengunjungi Tulung Agung. Sekitar 90 menitan. Berbekal motor dan google maps, Puncak Impian kami coba datangi pada akhir pekan.

There is no harm in traveling to refresh our brain. Everyone has different methode for becoming a new person. I guess, if you feel stuck because of something, you can take a breath or take a rest.

The options else, you stop it a few minutes until hours or days. Remember, you have deadline and you must finish it before going some place.

I'm not the real traveller, I'm just an admirer of nature who tells stories from a little experience.

Oya, untuk yang penasaran lokasinya dimana, ini di Bukit Impian - Bukit Pencu, Tulungagung, Jawa Timur, Indonesia.

Untuk tiket masuk cukup murah yakni Rp5 ribu untuk jam pagi sampai sore, Rp10 ribu untuk jam malam. Oya sebelum menuju puncak para pengunjung harus isi identitas diri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Track nya cukup mudah untuk dilewati. Disarankan lebih baik memakai sepatu atau sendal khusus traveling. Jika tidak, saat turun sedikit kewalahan. Dikhawatirkan kepleset dan terjatuh.

Meski track nya terbilang biasa, jangan salah guys ini sedikit menantang hati dan pikiran. Kenapa? Karena kita bakal melewati makam-makam tua di sana. Awalnya, aku pikir cuma dua makam saja, rupanya banyak guys dan kanan kiri itu ada. Belum lagi, itu bukit banyak pepohonan ya, horor juga.

Meskipun horor, jika sudah sampai puncak, berasa tidak ingin turun. Pemandangannya begitu menyejukkan mata. Pokoknya kalian harus ke sini.

Sebagai pendatang alias turis lokal dan tidak ada tour guide, kami mencoba mengikuti jalan yang telah tersedia. Tidak begitu landai dan tidak pula begitu terjal.

Bukit Pencu. Foto: pribadi.
Bukit Pencu. Foto: pribadi.


Hanya butuh beberapa puluh menit untuk sampai Bukit Impian. Kami yang merasa tidak yakin jika itu bukitnya mencoba jalan terus ke atas. Tanpa sadar itu adalah Bukit Impian nya sesuai dengan gambar yang ada di internet dan google maps.

Tidak begitu tinggi, kataku. Hal itu pun dibenarkan rekanku. Yang menmbuat kami penasaran mengapa masih ada jalan dan bukit-bukit di atas dan sebelahnya. Merasa tertantang dan daripada penasaran, kami menapaki jalanan yang mulai dipadati ilalang dan tumbuhan liar.

Hati-hati mulai sedikit licin dan banyak tumbuhan berduri. Jika tidak hati-hati, luka akan menempel pada tangan teman-teman.

Ternyata, benar saja di atas puncak masih ada puncak. Siapa sangka kami dapat bonus guys. Perjalanan menuju pos ke puncak yang diiringi mendung dan terkadang gerimis dadakan seolah mengantarkan kami ke surga dunia.

Pemandang alam berupa persawahan dan rumah warga dari Bukit Pencu. Foto: pribadi.
Pemandang alam berupa persawahan dan rumah warga dari Bukit Pencu. Foto: pribadi.


Mungkin itulah mengapa dibutuhkan usaha effort agar mendapat hasil maksimal. Hasil itu adalah mendapat view yang lebih menyegarkan mata yakni di Puncak Pencu. Apalagi jika tidak sengaja menuju Puncak Pencu, seperti perjalanan kami kala itu.

Di sana mata memandang luas perbukitan, sawah, dan rumah-rumah penduduk. Suara alam begitu nyata. Pikiran benar-benar tenang. Masalah seketika hilang. Tubuh kembali mendapat energi. Asik ga tuh, slebew

Untuk menuju ke kedua puncak ini disarankan untuk membawa kawan. Mengingat perjalanan awal tadi teman-teman akan melewati makam-makam tua.

Semoga perjalanan ini bisa membantu teman-teman yang akan jelajah nusantara. Aku sendiri, sebagai orang yang hobi traveling tentunya chill and heal menjadi bagian utama hidup agar tetap waras. Tentunya, alam Indonesia sangat bisa membuat penduduk bumi ini tetap waras hati dan pikiran.

Have fun guys!

#DiIndonesiaAja
#BanggaBerwisatadiIndonesia

@pesona.indonesia @wonderfulindonesia @kompasianacom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun