Lanjut. Nah, kalau ini benar-benar staycation. Jadi, teman kantorku mendapat voucher dari atasan. Kemudian, dia bingung mau nginep bareng siapa. Akhirnya, aku pun di ajaknya.
Singkat cerita, kamar yang seharusnya untuk dua orang, itu kami buat untuk empat orang. Untungnya, itu kamar cukup besar. Ya meski tidurnya seperti rempeyek. Tapi, kami tidak memusingkan untuk itu karena sudah terbiasa ngecamp.
Fasilitas hotel yang berada di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, itu lengkap. Namun, karena tujuan kami hanya ingin pindah tempat untuk tidur. Pasca isya kami niatkan untuk tidur, tepatnya aku, Kak Kiki dan Nafi.
Sementara, Laras yang datangnya di atas pukul 8 malam itu, terheran-heran melihat kami sudah tepar. Bagaimana tidak, ia berekspektasi bakal begadang, yang terjadi malah justru sebaliknya. Uno yang ia bawa seketika hilang harga dirinya.
Keesokan harinya, tepatnya Senin, Kak kiki pun bersiap terlebih dahulu untuk kerja. Ia salah satu pekerja kantoran di Dinas Perpustakaan. Sehingga, pagi buta ia sudah bersiap-siap.
Disusul Nafi yang ada kerjaan dadakan di salah satu media sekitar pukul 09.00 WIB. Ia pun menyerahkan jatah sarapan untukku dan Laras.
Dengan rasa mager, kami pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Rencananya setelah makan melanjutkan berenang. Yang terjadi, lebih memilih mandi di bawah siraman shower.
Alasan kompak kami adalah tidak ingin membawa pakaian basah pulang ke rumah dan kos. Memang agak lain kami ini. Bagaimana lagi, terkadang sesekali tidak melakukan aktivitas sama sekali menjadi dambaan setiap orang.
Ke depan, jika diberi kesempatan oleh Santika Hotel untuk melakukan staycation tentunya ini akan menjadi momen berharga buatku. Jika dibolehkan, akan kuundang rekan seperjuanganku untuk menjadi bagian Santika Momen.