Melakukan aktovitas olahraga saat sedang berpuasa nyatanya memiliki tantangan tersendiri. Tidak dipungkiri saya sendiri pun terbilang malas gerak (mager) dan benar-benar mengumpulkan niat untuk melakukan olahraga agar tubuh tetap fit saat ramadan.
Jika sudah begitu, setiap orang pasti memiliki cara tersendiri. Ada yang mengawali hari dengan olahraga lari tipis-tipis ada juga yang melakukan yoga.
Dulu semasa masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) saya bersama teman-teman satu kos lebih suka jogging setelah salat subuh. Sekitar satu jam lalu bersiap untuk tidur lagi haha atau langsung bersiap untuk berangkat sekolah.
Olahraga lain seperti work out, senam, dan zumba pernah saya lalui. Namun, terasa yang cocok sampai saat ini adalah lari.
Namun, setelah memasuki usia seperempat abad saya lebih memilih olahraga lari dan yoga. Namun, karena sedang dalam kondisi puasa, bagi saya lari tidak memungkinkan. Sehingga, yoga menjadi alternatif untuk dipilih.
Meski awalnya terkesan membosankan, ternyata yoga ini membutuhkan kekuatan otot. Jadi, benar-benar menantang dan butuh ketelatenan.
Olahraga yoga ini saya lakukan secara otodidak dengan melihat di youtube dan reels instagram. Sepertinya mudah kalau dilihat ternyata luar biasa perjuangan untuk bisa mencapai gerakan tertentu.
Yoga dipilih karena kita dituntut konsentrasi, keseimbangan, dan daya tahan. Selain itu, yoga pun mampu untuk membuat seseorang merasa rilex dan bebas dari pikiran negatif.
Secara pribadi, bagiku yoga memberi energi positif tersendiri. Seperti bisa memberi kepuasan ketika mampu melakukan gerakan tertentu. Maklum saja, otodidak. Kalau pas lagi ada waktu senggang baru latihan. Namun, sebisa mungkin saya akan melakukan yoga seusai kerja pada sore hari atau menjelang tidur.
Dalam yoga dan olahraga apapun pastikan streching terlebih dahulu. Agar otot-otot di tubuh kita tidak kaget saat melakukan gerakan selanjutnya yang dapat menimbulkan kram.
Satu gerakan yang saya suka yakni gerakan wheel mirip dengan kayang. Hanya saja dengan teknik berbeda. Gerakan dengan melengkungkan tubuh seperti roda dengan posisi tubuh menghadap atas.
Gerakan ini seperti kayang, yaitu dimulai dari posisi berbaring dengan tubuh menghadap ke atas, kemudian kaki dan tangan diposisikan menapak ke lantai dan tubuh diangkat. Karena gerakan ini cukup sulit, banyak yang menggunakan alat bantu seperti balon yoga pada bagian punggung untuk menopang tubuh.
Gerakan lain yang cukup menantang yakni Reverse Atletop, Support bridge, Child Pose, dan Camel. Sejauh ini sebagai pemain yoga amatir masih belajar untuk bisa lebih menyeimbangkan diri dalam segala gerakan yang akan dicoba.
Nah, bagi teman-teman yang ingin menjajal yoga sangat boleh banget. Apalagi yoga disebut-sebut membuat tubuh menadi tegak. Dan, nyatanya benar. Saya secara tidak langsung suka reflek harus meluruskan punggung baik saat duduk maupun saat mengendarai kendaraan.
Semoga bermanfaat dan mari tetap sehat sesuai versi masing-masing. Tetap olahraga agar tetap fit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H