Beberapa hari terakhir, kaum pengguna media sosial berlogo burung putih kecil yang menghadap ke kanan atas alias twitter heboh. Itu lantaran bos baru Mas Elon Musk menggaungkan bahwa di era kepemimpinannya seperti pengguna centang biru harus berbayar. Kemudian, pegawai harus bekerja keras. Jika tidak silahkan mengundurkan diri atau resign. Tentunya dibekali pesangon tiga bulan namun kebanyakan 50 persen yang diwajibkan secara hukum.
Akibat dari tutur katanya itu, banyak pegawai twitter yang mengambil langkah dengan memilih jalur resign dengan total 3.750 orang. Buntut panjangnya kantor twitter pun tutup.
Dikutip dari media luar Fox Bisnis pada (6/11), Elon Musk pun menyatakan bahwa, pengurangan karyawan di perusahaan Twitter, karena perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar AS per hari.
Ini terjadi setelah aku menggunakan twitter selama 10 tahun. Mana buatnya di warnet lagi. Waduh, mengsedih kalau twitter bener-bener tutup.
Hal ini juga disayangkan oleh warga net. "Dimana aku harus mengeluh," tulis ramai-ramai para netijen budiman twitter. Selain itu, twitter menjadi terobosan berbagai hal karena dengan mudah mengungkap isu, berbagi link berita dan konten, meme, dan lainnya.
Sepanjang satu dasawarsa menggunakan twitter, banyak isu yang viral melalui platfrom ini. Media pemberitaan maupun gosip pun berbondong-bondong menyomot isu yang trending atau happening melalui twitter.
Perjalanan panjang twitter pun tentunya menjadi perjalanan media dalam memberitakan. Saat media melemah menyoroti isu, twitter dengan sigap masih membahas maupun membuat hashtag agar tetap menjadi trending dan tidak melawan lupa.
Di 2022 ini saja, twitter tetap mengawal kasus besar negara seperti kasus Ferdi Sambo, pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum di institusinya, maupun kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak dari kyai di salah satu ponpes di Jombang. Ada juga ponpes besar yang terkesan menutupi kasus perundungan berakhir meninggal dunia hingga yang sekarang trending para siswa di salahsatu sekolah di Bandung melakukan bully kepada temannya di kelas, dan masih banyak kasus lagi.
Masih melawan lupa, kasus kanjuruhan pun viral karena twitter. Lalu, kasus besar yang masih menjadi PR negara pun kerap diviralkan oleh gesitnya jempol netijen penghamba twitter yakni kasus-kasus Hak Asasi Manusia (HAM) September kelam mengawal tragedi pembantaian 1965-1966, tragedi Tanjung Priok 1984, tragedi Semanggi II 1999, Pembunuhan Munir 2004, hingga brutalitas aparat dalam aksi Reformasi Dikorupsi yang baru saja terjadi 2019.
Bahkan adanya twitter bisa mempersatukan orang yang telah lama hilang. Biasanya akan ada cuitan "Twitter, please do your magic" ini dimaksudkan untuk meminta bantuan seperti orang hilang, donasi atau penggalangan dana.
Salah satu keajaiban itu pada artikel kompas.id "Twitter do your magic" satu cuitan yang menjadi keajaiban (https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2021/10/16/twitter-please-do-your-magic-satu-cuitan-yang-berpotensi-menjadi-keajaiban?status=sukses_login&status_login=login) yakni Yehezkiel Freddy Paulus Mekel bisa kembali bertemu dengan keluarganya setelah terpisah 5 tahun lamanya. Perjumpaan kembali Yehezkiel dengan keluarganya tak dapat dilepaskan dari saling retweet, like, dan share yang dilakukan warganet.
Pencarian sang kakak, Aurellia Nathania Mekel melalui akun Twitter @arllnath berbuah jawaban dari akun Twitter Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih, Kalideres, Jakarta Barat @Binagrahita_DKI. Untuk kesekian kalinya, keajaiban terjadi di twitterland.
Balik lagi ke Elon Musk yang membuat kebijakam dengan meninggalkan pro kontra dan huru hara jagat raya. Alih-alih memilih resign, rupanya beberapa karyawan kedapatan dihubungi oleh twitter. Itu terangkum dalam pemberitaam media internasional yakni majalah Fortune.
Alih-alih adanya pemanggilan, namun hingga saat ini belum diketahui pasti bagaimana kelanjutan twitter. Akankah berjalan normal seperti biasanya atau Elon Musk sedang memberi kejutan kepada penggunanya melalui fitur baru? Entahlah. Kita tunggu saja update tentang twitter agar tidak membuat pengguna yang galau makin galau.
Belum selesai sampai di sini, gonjang-ganjing isu ini pun disinyalir lantaran adanya fitur baru. Meski begitu, melalui berita yang beredar, Musk tidak ingin perusahaannya disabotase. Selain itu, Musk juga belum bisa meyakinkan pengiklan utama tentang wajah baru yang terjadi pada twitter. (Sofiah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H