Mohon tunggu...
Sofia Deannisa
Sofia Deannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - IKN'58

Mahasiswi Program Studi Teknologi Produksi dan Manajemen Perikanan Budidaya Sekolah Vokasi IPB University angkatan 58.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berteman dengan Sinovac Yuk!

12 Juli 2021   15:17 Diperbarui: 12 Juli 2021   15:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis virus corona baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019. Virus penyebab penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) ini diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2). Virus tersebut dikatakan cukup berbahaya dan penularannya sangat cepat. Penularan virus tersebut dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita COVID-19 karena tidak memakai masker saat berpapasan, tidak sengaja menghirup droplet saat penderita COVID-19 bersin atau batuk, tidak mencuci tangan menggunakan sabun atau handsanitizer sebelum dan sesudah memegang mulut, hidung, atau mata setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita COVID-19, dan kontak jarak dekat atau berekerumun dengan penderita COVID-19 tanpa menerapkan protokol kesehatan.

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 meliputi gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, anosmia (kehilangan fungsi indra penciuman), kehilangan fungsi indra perasa, sakit kepala, rasa lelah pada tubuh, dan ruam pada kulit. Gejala tersebut bisa sembuh jika tubuh memiliki imunitas yang baik. Sebaliknya, gejala tersebut akan semakin parah jika tubuh memiliki imunitas yang buruk. Penderita dengan gejala yang parah dapat mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Seseorang yang terpapar virus Corona biasanya akan merasakan gejala-gejala penyakit COVID-19 dalam kurun waktu dua hari sampai dua minggu. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona dapat mengalami penurunan kadar oksigen pada tubuh tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Untuk memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan rapid test/PCR atau swab test di instansi kesehatan yang menyediakan fasilitas tersebut seperti klinik kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit.

Sejak awal tahun 2020, Indonesia dihebohkan dengan adanya COVID-19 yang awalnya ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Berdasarkan penilaian dan prediksi dari Tim pakar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), COVID-19 telah masuk ke Indonesia sejak pertengahan Januari 2020. Pernyataan tersebut dikatakan karena adanya laporan kasus mengenai orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu daerah sejak pertengahan Januari 2020. Laporan ODP dan PDP tersebut dapat dikatakan sebagai bukti telah terjadi penularan COVID-19 di Indonesia.

Berikut ini cara-cara untuk menghindari COVID-19:

1. Mencuci tangan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir sesuai dengan standar WHO,

2. Menghindari kerumunan/keramaian,

3. Menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter,

4. Menghindari melakukan kontak fisik langsung dengan orang yang sakit,

5. Mengonsumsi secara rutin vitamin yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh saat sehat dan mempercepat penyembuhan saat sedang sakit,

6. Menggunakan masker saat keluar rumah,

7. Membersihkan barang-barang yang sering disentuh menggunakan desinfektan secara berkala,

8. Vaksinasi dengan SINOVAC.

Mengapa kita harus vaksinasi dengan SINOVAC dan apa saja fakta mengenai vaksin ini? Vaksin SINOVAC mampu melindungi tubuh kita dari infeksi virus corona. Apabila kita sudah vaksin dengan SINOVAC maka tubuh akan terlindungi dengan cara membentuk zat antibodi yang lebih kuat terhadap virus tanpa harus positif COVID-19 terlebih dahulu. Tidak hanya itu, jika terinfeksi virus COVID-19, tubuh tidak akan mengalami gejala dan sakit yang parah. Kita dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan virus corona melalui vaksinasi dengan SINOVAC.

Berikut ini merupakan fakta-fakta mengenai vaksin SINOVAC:

1. Kemanjuran vaksin untuk melindungi tubuh dari paparan virus corona adalah 65,3 per 100

2. Sudah dinyatakan halal oleh MUI

3. Lolos uji BPOM

4. Membentuk sistem imun yang bagus

5. Menimbulkan efek samping yang ringan

Cara kita untuk mendapatkan vaksin SINOVAC adalah dengan mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit rujukan COVID-19.

Apakah setelah vaksinasi dengan SINOVAC kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan? Jawabannya adalah iya karena saat ini belum ada vaksin SINOVAC yang memiliki kemanjuran 100% untuk melindungi tubuh dari paparan virus corona. Kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan meskipun sudah vaksinasi lengkap karena seseorang yang sudah divaksin tetap dapat terinfeksi COVID-19 hanya saja gejala yang dialami lebih ringan dan mudah sembuh.

Dari beberapa deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang berbahaya dan hanya bisa sembuh berdasarkan kekuatan imunitas tubuh setiap individu. Salah satu cara untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi dengan SINOVAC sangat dianjurkan untuk meminimalisir positif penyakit COVID-19. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk vaksinasi dengan SINOVAC. Mari kita lawan COVID-19 dengan vaksinasi menggunkan SINOVAC!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun