Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata configure atau conficium yang berarti tubrukan, yang mengacu pada segala bentuk benturan, ketidaksesuaian, perseteruan, pertarungan, pertentangan, dan interaksi antagonis. Konflik adalah ketidaksepakatan atau ketidaksesuaian cara pandang yang muncul dari keinginan individu atau kelompok untuk mengatasi suatu masalah, yang pada gilirannya mempengaruhinya. Dampak yang ditimbulkan bisa bersifat positif maupun negatif.
Pengertian Pendidikan Islam
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata "didik" dengan memberikan awalan "pe" dan akhiran "an" yang berarti "perbuatan". Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu "paedagogie", yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan "education" yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering diterjemahkan sebagai "tarbiyah" yang berarti pendidikan.
Sering kali kita terjebak pada dua istilah: pendidikan Islam dan pendidikan agama Islam (PAI) hal tersebut secara substansial berbeda. Upaya yang diajarkan melalui agama individu disebut sebagai pendidikan agama Islam, tetapi pendidikan Islam adalah nama sistemnya, yaitu sistem pendidikan Islam.
Pendidikan agama Islam yang dimaksud di sini mendorong dan membimbing peserta didik untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dan menjadikannya pedoman hidup setelah mereka menyelesaikan pendidikannya nanti.
Pendidikan Islam; Pendidikan berakar dari kata "siswa" yang berarti memelihara, mengajar dan menjaga. Setelah dijadikan analogi, pendidikan dapat diibaratkan sebagai suatu proses yang berkesinambungan untuk menjaga dan memelihara pembesaran tubuh dan penumbuhan bakat manusia secara rapi agar melahirkan manusia yang berilmu, berakhlak mulia dan dapat melestarikan nilai-nilai budaya antar bangsa.
Ditinjau dari segi etika, istilah pendidikan Islam sendiri terdiri dari dua kata, yaitu "pendidikan" dan "islam". Pengertian pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah, yaitu altarbiyah, al-taklim, al-ta'dib dan al-riyadoh. Setiap istilah memiliki makna yang berbeda, hal ini disebabkan adanya perbedaan konteks kalimat dalam penggunaan istilah tersebut. Namun dalam keadaan tertentu semua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu pendidikan.
Konflik Dalam Pendidikan Islam
Konflik yang terjadi di berbagai lembaga pendidikan Islam khususnya madrasah pada umumnya bersumber dari berbagai persoalan yang berkaitan dengan kepemimpinan, manajemen, gagasan atau pandangan, kepentingan, kebijakan, dan sebagainya. Perubahan kepemimpinan atau jabatan yang tidak adil dan transparan sering kali menimbulkan konflik di dalam institusi. Demikian juga dengan adanya ketidakadilan dan keterbukaan dalam hal pengelolaan keuangan dan rekrutmen pegawai juga berpotensi menjadi konflik berkepanjangan.
Konsep dan Teori Konflik
Secara etimologis, konflik adalah pertentangan, ketidaksepakatan, keinginan, perbedaan atau tidak setuju. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik berarti pertengkaran, perselisihan dan kontradiksi. Sedangkan menurut kamus sosiologi, konflik berarti perjuangan yang terang-terangan antar individu atau kelompok dalam suatu masyarakat, atau antar negara bangsa, yaitu konflik terbuka antar individu atau kelompok dalam masyarakat atau antar bangsa.
Jadi, teori konflik berarti teori atau kumpulan teori yang menekankan peran konflik kelas dalam kehidupan sosial, terutama antara kelompok dan kelas dalam masyarakat manusia. Para sosiolog modern yang mengemukakan teori konflik adalah :
1. Karl Marx
Teori konflik muncul sebagai tanggapan atas munculnya teori struktur fungsional. Ide atau dasar yang paling berpengaruh dari teori konflik ini adalah dari Karl Marx. Teori konflik mulai menyebar pada 1950-an dan 1960-an. Teori konflik memberikan alternatif untuk teori fungsi struktural. Pada saat itu, Marx mewakili konsep dasar masyarakat kelas dan perjuangannya. Karl Marx berpendapat bahwa perjuangan kelas dianggap sebagai pusat masyarakat.
2. Lewis A. Coser
Menurut Coser konflik dibagi menjadi dua, yaitu:
Konflik realistis, Konflik yang realistis dihasilkan dari kekecewaan terhadap persyaratan khusus yang muncul dalam hubungan dan manfaat berharga yang dapat diperoleh peserta, bertujuan untuk objek yang dianggap mengecewakan.
Konflik Non-Realistik, Konflik yang tidak realistis, konflik yang muncul bukan dari tujuan musuh yang bermusuhan, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan dari setidaknya satu pihak.
Penyebab Dan Jenis Konflik
Konflik dapat muncul karena salah satu atau masing-masing pihak merasa dirugikan secara fisik maupun non materil. Dalam hal ini, Mulyasa menjelaskan beberapa penyebab konflik antara lain :
- Perbedaan pendapat
- Disalah pahami
- Salah satu atau masing-masing pihak merasa dirugikan
- Perasaan yang terlalu sensitif
Sehubungan dengan berbagai jenis konflik yang terjadi dalam suatu organisasi atau lembaga, Mulyasa menyatakan bahwa konflik kelembagaan dapat terjadi pada semua tingkatan, baik dalam individu, antar individu, dalam kelompok, antar kelompok, dalam organisasi, dan antar organisasi.
Upaya Mengatasi Konflik Sosial Pendidikan Islam
Konflik dapat diselesaikan dengan berbagai pendekatan, antara lain:
- Pendekatan integreting. Pendekatan ini melalui pertukaran informasi dan keinginan untuk mengamati perbedaan dan mencari solusi yang dapat diterimao leh semua pihak atau bersatu.Â
- Pendekatan Obliging Helping. Pendekatan ini membutuhkan perhatian yang tinggi dengan cara membantu, bekerja sama dalam menyelesaikan konflik. Pendekatan ini membantu mengurangi perbedaan kelompok dan kesenjangan komunikasi berdasarkan lokasi dan status.
- Pendekatan Dominasi. Pendekatan ini sangat berguna jika Anda tidak memiliki pengetahuan atau keahlian dalam masalah konflik. Ketidakmampuan untuk menyediakan personel terampil yang memberikan saran atau yang secara eksplisit mengangkat masalah adalah dasar dari pendekatan yang mendominasi.
- Pendekatan Kompromi. Pendekatan ini lebih tepat disebut pendekatan "jalan tengah" atau "damai". Jalan tengah yang ditempuh tentunya akan memperkecil perbedaan atau disparitas pendapat sehingga konflik yang dihadapi menjadi tugas dan beban bersama.
- Pendekatan Kolaborasi (collaborating). Pendekatan ini yaitu, gaya negosiasi untuk solusi yang sepenuhnya memuaskan pihak-pihak yang bertikai. Upaya tersebut antara lain saling memahami tentang masalah konflik atau belajar tentang perbedaan pendapat
- Pendekatan Mengakomodasi. Dalam gaya manajemen konflik dengan sedikit aktivitas dan kemauan tinggi untuk bekerja sama.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI