Fenomena ini terjadi disebabkan oleh adanya pasang surut air laut. Di mana permukaan air laut akan naik turun karena pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Oleh sebab itu tidak setiap saat pengunjung dapat menyaksikan air laut surut dan terumbu karang yang dipenuhi rumput laut. Hanya tanggal- tanggal tertentu dan diwaktu tertentu pula agar pengunjung dapat melihatnya. Jadi jika ingin melihat keunikan Pantai Ngrumput yang satu ini, pastikan sudah memilih hari yang tepat dengan cara melihat tabel solunar atau tabel pasang surut air laut.
Tidak sampai disitu, masih ada lagi keunikan yang dapat dilihat oleh pengunjug. Yaitu, ketika air laut sudah surut dan memunculkan hamparan terumbu karang, maka akan banyak warga lokal yang berburu biota laut seperti keong atau usal. Air laut yang menyusut menyebabkan biota laut yang sering bersembunyi di antara terumbu karang mudah dilihat.
Selain keong atau usal, para warga juga banyak yang berburu ndok ri atau duri laut. Ndok ri berbentuk seperti bulu babi namun tidak berbahaya, dan di dalmnya terdapan telur yang bisa dimakan. Jika berutung bisa mendapat cumi-cumi atau kepiting yang terdampar di karang.
Selain keindahan pantai dan hamparan pasir putihnya, Pantai Ngrumput juga dijadikan sebagai tempat berburu biota laut untuk memenuhi kebutuhan hidup para warga yang tinggal sekitaran pantai. Banyak juga warga lokal yang mendirikan warung di sekitaran pantai. Jadi para pengunjung tak perlu takut kelaparan jika tidak membawa bekal. Toilet umum juga sudah banyak tersedia di Pantai Ngrumput.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H