Mohon tunggu...
sofi dwiyanti
sofi dwiyanti Mohon Tunggu... Sales - .

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi dan Tantangan Ketahanan Nasional Serta Bela Negara Bagi Indonesia dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan

4 Juli 2024   17:58 Diperbarui: 4 Juli 2024   19:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki tantangan dan peluang yang unik dalam menjaga ketahanan nasional dan memupuk semangat bela negara. Ketahanan nasional dan bela negara tidak hanya berkaitan dengan aspek militer, tetapi juga mencakup dimensi ekonomi, sosial, budaya, dan politik. 

Urgensi ketahanan nasional dan bela negara bagi Indonesia sangat penting dalam membangun komitmen kolektif kebangsaan. Dalam perspektif makro, ketahanan nasional merupakan derivasi dari pembangunan nasional dan keduanya mempunyai hubungan yang bersifat simbiosis mutualistis. Keberhasilan pembangunan nasional akan dapat meningkatkan ketahanan nasional, dan sebaliknya, ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong laju pembangunan nasional.

Namun, tantangan ketahanan nasional dan bela negara bagi Indonesia sangat kompleks dan dinamis. Bangsa Indonesia terus menghadapi ancaman terhadap keamanan nasional, baik dari luar maupun dari dalam. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih efektif dan strategis dalam meningkatkan ketahanan nasional dan bela negara. 

Dalam upaya membangun komitmen kolektif kebangsaan, perlu diadakan debat dan diskusi yang terbuka dan demokratis. Warga negara harus diikutkan dalam upaya menghadapi ancaman dan mengupayakan sumber daya guna memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal ini, membayar pajak sebagai sumber pembiayaan negara dapat dianggap sebagai bentuk bela negara nonfisik yang penting dalam meningkatkan ketahanan nasional bidang ekonomi.

Tantangan yang ada dalam Membangun Komitmen Kolektif :

Kurangnya Kesadaran dan Pemahaman
Banyak masyarakat yang masih kurang memahami pentingnya ketahanan nasional dan bela negara. Hal ini memerlukan upaya pendidikan dan sosialisasi yang intensif untuk meningkatkan kesadaran.

Ketimpangan Pembangunan
Ketimpangan pembangunan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara wilayah barat dan timur Indonesia, dapat menimbulkan kesenjangan sosial dan ekonomi yang mengancam ketahanan nasional.

Globalisasi dan Pengaruh Asing
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Pengaruh budaya dan nilai-nilai asing dapat menggerus identitas nasional, sehingga perlu upaya untuk memperkuat budaya lokal dan nasional.

Korupsi dan Birokrasi yang Lemah
Korupsi dan birokrasi yang lemah menjadi hambatan utama dalam implementasi kebijakan bela negara dan ketahanan nasional. Reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi menjadi sangat penting.

Strategi Untuk Membangun Komitmen Kolektif :

Pendidikan Bela Negara
Mengintegrasikan pendidikan bela negara dalam kurikulum sekolah dan universitas untuk meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya ketahanan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun