"Iya, Ma. Nenek kan sudah tua. Sifatnya begitu ya sudahlah. Kita-kita yang lebih muda bersikap lebih bijak aja, deh."
Ibuku tersenyum penuh haru. Dipeluknya aku erat-erat. Seolah-olah berterima kasih atas permaklumanku atas sikap ibu kandungnya. Aku nyengir saja. Yah, mengalah bukan berarti kalah, kan? Ingat, kalau mau menang berdebat melawan orang bodoh atau gila, kita harus lebih bodoh atau gila dari orang itu. Nah, mau tidak?
SELESAI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H