Kurang apa lagi hormat dan perhatian yang diberikan Presiden Jokowi pada perempuan?
Pertanyaan itu muncul setelah mendengar sambutan yang disampaikan Jokowi saat menghadiri Sidang Umum ke-35 International Council of Women (ICW) dan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan Indonesia, Yogyakarta, Jumat (14/9/2018). Dalam acara itu, Jokowi sempat menyatakan pandangannya terhadap perempuan Indonesia.
Dengan pembawaannya yang tegas nan lugas, Jokowi menyatakan perempuan Indonesia pantasnya disebut sebagai "ibu bangsa". Predikat tersebut dilekatkan karena Presiden ketujuh itu menganggap perempuan memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa. Perempuan, dianggapnya, memiliki kekuatan mendidik anak sebagai penerus masa depan, memperbaiki mentalitas bangsa, serta menjaga moral keluarga dan masyarakat.
"Saya menyampaikan, jadilah ibu bangsa wahai perempuan Indonesia. Saya ulangi, jadilah Ibu bangsa wahai perempuan Indonesia," ujar Jokowi di acara itu. ()
Penghormatan Jokowi terhadap perempuan tak hanya terlihat dari pidatonya di acara ICW saat itu, namun juga dari kebijakan-kebijakan yang sudah ia keluarkan hingga kini. Salah satunya, sadarkah kalian bahwa Jokowi telah membentuk Kabinet yang paling banyak memuat menteri perempuan di dalamnya?
Sejak Kabinet Kerja terbentuk pada 27 Oktober 2014, ada 9 menteri perempuan yang menjadi bagiannya. Jumlah itu lebih banyak dibanding keterlibatan perempuan di Kabinet Indonesia Bersatu I dan II bentukan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta Kabinet Gotong Royong bentukan Presiden kelima Megawati Soekarnoputri. Para menteri perempuan tersebut juga menempati posisi yang strategis, bukan sekadar pelengkap untuk memenuhi kuota keterlibatan perempuan.
Tak hanya menunjukkan perhatian dengan pelibatan menteri perempuan di kabinetnya, Jokowi juga kerap mengeluarkan kebijakan yang banyak membantu para ibu bangsa selama 4 tahun terakhir. Coba hitung, sebanyak apa beban para ibu bangsa yang sudah terangkat sejak Jokowi gencar membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), dan berbagai bantuan modal?
Karena keberadaan KIS, ratusan juta perempuan terbantu karena tak perlu lagi mengalokasikan banyak biaya untuk pengobatan anggota keluarganya yang sakit.
Manfaat juga dirasakan dari KIP. Kartu tersebut membuat para ibu bangsa bisa fokus memberi pendidikan dan penanaman karakter bagi anak-anaknya tanpa perlu repot-repot berpikir soal biaya sekolah.
PKH juga membantu keluarga sehingga ibu-ibu bisa menyediakan makanan sehat dan kebutuhan dasar yang layak untuk keluarga.
Bantuan modal juga semakin mudah diakses. Lihat saja bunga KUR yang turun dari 22% sebelum 2015 menjadi hanya 7% di tahun 2018. Kemudahan ini juga membantu para perempuan yang berwirausaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun ikut menggerakkan ekonomi bangsa.
Dengan sejumlah bukti yang sudah disebutkan itu, tampaknya tak perlu lagi ada keraguan ihwal seberapa besar perhatian presiden kita, Jokowi, terhadap perempuan atau ibu bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H