Pemimpin mencinta pemimpin dicinta.
Kurang lebih demikian alurnya, bahwa seorang pemimpin disanjung karena menjunjung tinggi kasih dan peduli.
Seorang Khalifah di Zaman ini pernah ditanya soal pendapat extremis muslim membuat huru-hara dan pergolakan dimuka bumi. Kelompok-kelompok yang membuat umat bumi kepayahan mencari perlindungan dan rasa aman. Menimbulkan rasa takut pada islam, dan fasilitasnya. Iya, dinegara barat masyarakat kerap takut mendekati Mesjid. Padahal Mesjid yang juga tempat suci didirikan dengan penuh damai dan cinta. Prasangka orang menjadi risih karena kabar kebencian menyeruak.
Beliau, Mirza Masroor Ahmad, Khalifah Islam itu menjawab dengan amat bijak dan teduh "mesjid akan menjadi mercusuar cahaya yang menerangi masyarakat dengan nilai universal dari kebajikan- kasih sayang - dan Rahmat. Mesjid akan jadi simbol mulia perdamaian, kemakmuran, dan perlindungan bagi seluruh umat manusia" beliau berkata pada tamu undangan peresmian mesjid milik muslim Ahmadiyah di depan Kepala Daerah Provinsi Saskatchewan, Brad Wall, Regina.
Islamophobia kerap menjadi gerakan ramai dari tanah Barat, pasalnya keamanan terasa mahal saat ada yang mengancap dalam kurun waktu yang panjang. Khalifah masa kini berterus terang soal bantahannya terhadap Islam yang amat kejam, beliau menjawab bahwa Islam mengkhidmati manusia dan seluruh alam atas petunjuk dan ajaran Al-Qur'an juga sunnah.
"Pengikut Rasulullah s.a.w tidak ada yang dapat menapaki kaki di lantai suci Mesjid, pabila dihatinya penuh benci dan niat menyakiti dan jahat, artinya pintu Rahmat Allah yang sedari ia baca sejak melangkah ke Mesjid sirna audah bersamaan dengan kebencian. " Lanjut Khalifah.
Jihad dipandang sebagai kegiatan heroik karena amat membela dan melawan yang salah. Sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org Jihad yang merupakan berjuang dan berusaha keras, juga dianggap memerangi sesuatu dalam membela agama.
Jihad islam ialah cinta
Jihad islam adalah kasih sayang, toleransi yang berarti menerima dan menahan diri dari pemikiran dan niat tidak baik, rasa aman, dan keadilan dimuka bumi, serta memenuhi hak Allah Ta'ala dan hak hambaNya. Teduh rupanya terdengar kata damai dan penuh cinta.
Saat ditanya lagi soal senjata apa yang paling manjur dan paling ampuh untuk menyerang? Khalifah dengan tersenyum menjawab, "senjata pilihan kami adalah cinta, kasih sayang, simpati dan di atas semua itu ialah doa.”
Begitu kiranya, dan nyatanya Khalifah pembaharu di peradaban islam modern telah menyeru. Bukan untuk semata menjaga toleransi yang indah di permukaan, tapi membasmi kebencian hingga akar yang terdalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H