Mohon tunggu...
Sofia Akmalunnisa
Sofia Akmalunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

simpel aja, yang penting bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memilih Pemimpin yang Amanah dalam Islam

18 Desember 2023   21:55 Diperbarui: 18 Desember 2023   22:13 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di era perhelatan politik pilpres yang kian hari semakin memanas, tentunya memilih calon pemimpin negara atau presiden bukanlah perkara yang mudah. Masyarakat tentunya harus paham definisi pemimpin sebelum benar-benar memilih pemimpin yang nantinya akan bertanggung jawab memimpin, lantaran nantinya akan ada banyak masalah yang tidak diinginkan jika yang dikejar hanya sebuah jabatan yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, padahal dipilih berdasarkan tingkat amanah pemimpin tersebut.

Islam bahkan memberikan perhatian khusus untuk para pemimpin, sebagaimana pemimpin merupakan penentu bagi kesejahteraan rakyat. Ia juga menempati posisi tertinggi dalam tatanan negara. Dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 207 kemudian dijelaskan

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ رَءُوْفٌۢ بِالْعِبَادِ 

Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari rida Allah. Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba(-Nya).

Kemudian ada beberapa prinsip memilih pemimpin dalam islam

1. Memilih pemimpin yang taat beragama agar dapat menjalankan sesuai dengan syariat islam

2. Memilih pemimpin yang adil dan bijaksana dalam mengurus umat

3. Memilih pemimpin yang memiliki visi misi jelas, serta program dan strateginya pun harus jelas

Namun, bagaimana jika terjadi penyalahgunaan jabatan di era yang penuh fitnah di zaman saat ini?

Sederhananya, presiden atau pemimpin pun tak luput dari kesalahan, namun umat muslim selaku pemeluk mayoritas di Indonesia wajib untuk mengikuti beberapa hal di bawah ini

1. Bersabar atas perbuatannya sampai Allah mengganti dengan pemimpin yang lebih baik.

Tindakan tersebut dapat dilakukan apabila tidak ada hal yang bisa dilakukan dan tidak ada satupun tanggapan petinggi negara yang bersuara namun tidak didengar

2. Mengingatkan pemimpin kembali ke jalan yang benar dengan cara yang bijak.

Tindakan ini dapat dilakukan jika dalam suatu negara tersebut memiliki akses untuk berkomunikasi dengan pemimpin atau perwakilan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun