Sunarti: Kalau Rp.100.000, bisa gak mbak?
Sales: Boleh Bu.
Sunarti: Wahh, Makasih ya mbak.
Dari dua kasus di atas, seharusnya Sumarni bisa membayar harga yang lebih murah dari harga yang telah ia bayar. Harga awal dress menciptkan efek jangkar, dan Sumarni terpengaruh. Menganggap Rp.150.000 adalah harga yang normal dan harga yang ditawarnya sudah didianggap murah. Seandainya Sumarni menggunakan jurus sadis Ibu saya, karena bisa jadi harga normal dress tersebut jauh lebih murah dari Rp.150.000. Atau Sumarni bisa melihat-lihat dulu, siapa tau akan menemukan harga yang sama dengan yang dibayar oleh Sunarti, atau mungkin yang lebih murah dari itu.
Sebelum mengakhiri artikel ini, mungkin kita bisa menyimpulkan hal yang bisa kita lakukan agar menjauhkan kita dari pengaruh Anchoring Bias. Hal itu adalah mencari tahu sebelum berbelanja. Di zaman digital seperti sekarang ini, kamu bisa membandingkan harga barang yang ada di aplikasi berbelanja online. Kamu tinggal mencari barang yang ingin kamu beli, maka akan muncul dengan harga yang variatif. Kamu bisa mencari barang yang kamu inginkan dengan harga yang wajar, mungkin kamu bisa menemukan yang lebih murah atau menggunakan jurus nego sadis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H