Kunci jawaban yang diciptakan, tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir secara berbeda. Harus sesuai, jika berbeda, maka Anda akan salah.
Saya tertarik dengan presentasi yang dibawakan oleh Teo Haren salah seorang dosen dan penulis yang sangat menggandrungi bidang kreativitas dan kecerdasan. Dalam presentasinya, ia ingin melihat bagaimana cara audiensnya berpikir kreatif dengan memberikan sebuah soal.
1 – 2 – 3 – ? Â
a) 4
b) 5
c) 8
Satu, dua, tiga, apa angka selanjutnya?
Angkat tangan Anda jika sudah menemukan jawabannya
Ketika Teo Haren selaku pembicara memberikan intruksi mengangkat tangan, sebagian besar audiens mengangkat tangan mereka. Padahal rentang waktu saat soal ditampilkan ke layar dan instruksi angkat tangan sangatlah singkat, sekitar kurang lebih lima detik. Akan tetapi, sebagian besar audiens sudah menjawab soal tersebut dengan waktu yang begitu singkat.
Bahkan Haren menyimpulkan bahwa, sebagian besar audiens sudah menemukan jawabannya dalam waktu tiga detik, sebelum mengangkat tangan dan mengatakan bahwa mereka telah selesai (menemukan jawaban).
Tentu, jika Anda hanya memikirkan jawaban dari suatu masalah dengan waktu tiga detik, Anda tidak akan mendapatkan banyak jawaban kreatif yang berbeda...
...Saya telah belajar, bahwa orang yang mengangkat tangan (menemukan jawaban) hanya dengan waktu tiga detik, mereka hanya akan memiliki satu jawaban. Dan sebagian besar jawabannya adalah empat.
Haren menjelaskan, empat memang merupakan jawaban yang benar. Tetapi itu bukanlah satu-satunya jawaban yang logis. Ia malah mengatakan bahwa empat bukanlah jawaban yang kreatif.