Mohon tunggu...
Sofia Amalia
Sofia Amalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Ruang Kelas, Memperlambat Kreativitas

29 September 2020   19:01 Diperbarui: 30 September 2020   18:10 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunci jawaban yang diciptakan, tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk berpikir secara berbeda. Harus sesuai, jika berbeda, maka Anda akan salah.


Saya tertarik dengan presentasi yang dibawakan oleh Teo Haren salah seorang dosen dan penulis yang sangat menggandrungi bidang kreativitas dan kecerdasan. Dalam presentasinya, ia ingin melihat bagaimana cara audiensnya berpikir kreatif dengan memberikan sebuah soal.

1 – 2 – 3 – ?  

a) 4
b) 5
c) 8

Satu, dua, tiga, apa angka selanjutnya?

Angkat tangan Anda jika sudah menemukan jawabannya

Ketika Teo Haren selaku pembicara memberikan intruksi mengangkat tangan, sebagian besar audiens mengangkat tangan mereka. Padahal rentang waktu saat soal ditampilkan ke layar dan instruksi angkat tangan sangatlah singkat, sekitar kurang lebih lima detik. Akan tetapi, sebagian besar audiens sudah menjawab soal tersebut dengan waktu yang begitu singkat.

Bahkan Haren menyimpulkan bahwa, sebagian besar audiens sudah menemukan jawabannya dalam waktu tiga detik, sebelum mengangkat tangan dan mengatakan bahwa mereka telah selesai (menemukan jawaban).

Tentu, jika Anda hanya memikirkan jawaban dari suatu masalah dengan waktu tiga detik, Anda tidak akan mendapatkan banyak jawaban kreatif yang berbeda...

...Saya telah belajar, bahwa orang yang mengangkat tangan (menemukan jawaban) hanya dengan waktu tiga detik, mereka hanya akan memiliki satu jawaban. Dan sebagian besar jawabannya adalah empat.

Haren menjelaskan, empat memang merupakan jawaban yang benar. Tetapi itu bukanlah satu-satunya jawaban yang logis. Ia malah mengatakan bahwa empat bukanlah jawaban yang kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun