Mohon tunggu...
Sofia Amalia
Sofia Amalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kata Mereka, Aku Tak Bisa Apa-apa

21 September 2020   15:09 Diperbarui: 21 September 2020   15:15 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Einstein Kecil (businessinsider.com)

Bakat

Mungkin teori Piaget tadi saya jelaskan tadi terlalu singkat, sehingga pembaca yang mungkin belum mengenal  teori tersebut kurang memahami. Jika ditarik benang merahnya, Jean Piaget membagi perkembangan kognitif manusia menajadi empat tahapan berdasarkan usia. 

Namun, karena diklasifikasikan berdasarkan usia, tidak sedikit yang mengkritik teori dari psikolog asal Swis tersebut. Dari berbagai asumsi perihal kompetensi anak, beberapa kemampuan kognitif ada yang akan mucul lebih awal atau malah sebaliknya, hal ini tergantungan lingkungan anak.

Jadi kalau anak, adik, sepupu kita yang perkembangan kognitifnya berkembang lebih awal, diberikan stimulasi-stimulasi yang positif agar semakin berkembang dengan baik. 

Begitupun dengan anak yang perkembangannya lebih lambat, terus diberikan dukungan, dan mari tinggalkan kebiasaan kita yang membandingkan antara anak satu dengan anak lainnya.

Karena bakat masih berkaitan dengan kecerdasan yang tentunya tidak jauh-jauh dari perkembangan kognitif, bakat juga akan muncul pada waktu tertentu, ini disesuaikan kembali dengan lingkungannya. 

Anak berbakat seperti Einstein kecil, malah yang muncul di awal menyerupai gangguan. Bukan hanya Einstein kecil, cukup banyak anak-anak berbakat yang menunjukan gejala yang sama meskipun belum ada pembuktian adanya relasi antara bakat dan masalah emosional.

Anak berbakat cenderung memiliki kecerdasan yang tinggi, kisaran IQ-nya bisa mencapai 130, bahkan bisa melebihi itu. Mereka sangat kompeten dengan bidang yang mereka tekuni, dan memiliki ambisi yang tinggi untuk menjadi seorang ahli.

Kreativitas

Nyatanya, orang-orang yang cerdas tidak selamanya memiliki kreativitas. Namun, sebagian besar orang-orang yang kreatif adalah orang-orang yang cerdas. Individu yang kreatif memiliki ciri pemikiran yang divergen. 

Mereka mampu memiliki banyak cara untuk menyelesaikan sesuatu bahkan menemukan cara-cara yang baru, itulah yang disebut tengan pemikiran divergen. Banyak orang-orang cerdas yang juga membuat berbagai produk, tetapi orang yang kreatif akan membuat produk yang baru atau yang belum pernah ada sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun