Mohon tunggu...
Sofia Amalia
Sofia Amalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salah Arti, Transgender Bukan Ganti Kelamin

16 Maret 2019   19:21 Diperbarui: 4 Juli 2021   04:41 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya istilah transgender sendiri, masuk di Indonesia sudah bertahun-tahun lamanya. Istilah tersebut semakin booming ketika dikenalnya LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) yang diperkirakan masuk pada tahun 1960-an. Menurut (sumber) yang saya baca, pendapat paling banyak menyebut fenomena LGBT mulai ada sekitar dekade 60-an, lalu berkemabang pada dekade 80 dan 90-an dan meledak pada era milenial 2000 hingga sekarang.

Dari sumber yang sama, juga menjelaskan ungkapan dari Divisi Kajian Aliansi Cinta Keluarga Indonesia (AILA) Dinar Kania, bahwa "Organisasi LGBT di Indonesia tertua dan terbesar di Asia sejak 1992" dan mereka berani menunjukan diri setelah 25 tahun. Dari ungkapan tersebut sedikit membingungkan saya. 

Kenapa organisasi tersebut bisa menjadi yang terbesar dan tertua? sedangkan sepengetahuan saya, hampir sebagian besar masyarakat Indonesia yang non-LGBT sangat menentang keras kepada kaum LGBT itu sendiri. Menurut saya, tindakan tersebut seharusnya mampu menekan perkembangan organisasi tersebut, namun yang terjadi malah sebaliknya.  Padahal, masih banyak negara di Asia lainnya, yang menerima dan melegalkan kaum LGBT.

Baca juga : Pembuatan KTP-el dan KK bagi Kelompok Transgender, Bagaimana Caranya?

Kembali lagi ke topik tentang transgender,

Dewasanya kita semua mengartikan transgender sebagai seseorang yang mengganti  alat kelaminnya melalui tindakan operasi. Bagaimana tidak, jika dilihat dari arti katanya, semua orang pasti selalu salah mengartikan. Trans yang berarti berpindah sedangkan gender diartikasn sebagi jenis kelamin. Dari arti secara etimologi tersebut, memanglah benar adanya. Namun, berbeda lagi bila kita artikan secara terminologi.

Untuk gender sendiri, sebenarnya tidak selalu diartikan sebagai jenis kelamin, melainkan sikap spesifik seseorang, feminim ataukah maskulin. Jadi arti transgender sebenarnya (Wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Transgender) adalah identintas gender yang berlawanan dengan seksnya (jenis kelamin). 

Baca juga : 5 Film Elliot Page Sebelum Putuskan Jadi Transgender

Jika kita sederhanakan berarti tidak sikronnya antara sikap (gender) dan jenis kelamin (seksual). Para transgender selalu merasa bahwa fisiknya tidaklah sesuai dengan dirinya. Seperti seorang (minta maaf) "Waria" yang sebenarnya adalah pria, namun dia merasa bahwa dirinya adalah seorang wanita, ataupun sebaliknya.

Karena merasa fisiknya tidak sesuai, banyak diantara kaum transgender melakukan operasi bedah kelamin atau yang dikenal dengan transseksual. Namun, beberapa dari mereka juga tidak melakukan operasi tersebut, yang dikarenakan beberapa alasan. Jadi yang perlu kita ingat adalah tindakan bedah kelamin memiliki istilah transseksual bukan transgender.

Baca juga : E-KTP Transgender, Upaya Terselubung Melegalkan LGBT?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun