Mohon tunggu...
Sofia Amalia
Sofia Amalia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Guru PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Anak Berdasarkan Perspektif Islam dan Ilmu Pengetahuan

1 September 2018   17:05 Diperbarui: 1 September 2018   17:33 3335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita lanjut pada proses melahirkan, kita perhatikan kembali kutipan surah al-Hajj ayat lima, allah berfirman bahwasanya "kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim" dalam kutipan ayat tersebut Allah SWT menjelaskan bahwa calon bayi yang akan dilahirkan tidak selalu memiliki fisik yang sempurna, tentu hal tersebut bukanlah hal asing bagi kita karena,hal tersebut sering terjadi di lingkungan kita. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Apa penyebabnya?.

Menurut saya ada dua faktor kenapa fisik sebuah janin tidak sempurna, yaitu secara internal dan secara eksternal. Contoh secara internal (dari dalam) adalah kelainan fisik yang disebabkan oleh kelainan gen dan penyakit bawaan. 

Sedangkan secara eksternal(dari luar), contohnya adalah pajanan asap rokok pada masa mengandung, dapat menyebabkan rendahnya IQ pada calon bayi, dan anak akan mengalami gangguan belajar. Namun walaupun dilahirkan dengan fisik yang tidak sempurna, namun ingatlah bahwa apa yang diciptakan Allah SWT tidak ada yang sia-sia.

"Apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan". Penggalan ayat lima surah al-Hajj tersebut menjelaskan tentang proses melahirkan dan proses menuju dewasa.

Pada ayat tersebut mengatakan bahwa "Apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan" maksud dari waktu yang sudah ditentukan adalah waktu melahirkan. Setelah dilahirkan kedunia kehidupan sang bayi-pun dimulai, perkebangan demi perkembangan selaku diperhatikan mulai dari perkembangan kognitif hingga perkembangan motoric.

lennierosswrites.com
lennierosswrites.com
Untuk perkembangan kognitif anak, banyak teori-teori yang menjelaskan hal tersebut salah satunya adalah teori yang dikemukakan oleh Jean Piaget, dalam teorinya ia memakarkan bahwa terdapat empat tahap perkembangan kognitif anak. Berikut tahapannya
  • Tahap sensorimotor kisaran usia 0-24 bulan
  • Selama tahap ini, anak memahami dunianya melalui gerak dan inderanya, serta mempelajari permanesia objek, bayi tidak dapat mempertimbangkan kebutuhan, keinginan, atau kepentingan orang lain. Karena itu , ia dianggap "Egosentris"
  • Lahir-1 bulan: reaksi refleks.
  • 1-4 bulan: gerakan aktif tubuh untuk menciptakan situasi baru.
  • 4-10 bulan: tubuh bereaksi terhadap objek tertentudan anak mulai mengerti konsep bahwa tubuh merupakan bagian yang terpisahdari lingkungan.
  • 10-12 bulan: menggunakan strategi tubuh untuk menciptakan situasi baru.
  • 12-18 bulan: menciptakan strategi baru dan dapatmelakukan manipulasi lingkungan diluar objek
  • 18-24 bulan: menggunakan ide seperti kata-kata dan tindakan sebagai strategi untuk menciptakanhasil yang diinginkan.
  • Tahap praoperasionl kisaran usia 2-7 tahun
  • Selama tahap ini, anak mulai memiliki kecakapan motorik, proses berpikir anak-anak juga berkembang, meskipun mereka masih dianggap "jauh dari logis". Anak-anak yang berada pada tahap ini biasanya "egosentris", yang berarti bahwa mereka hanya mampu mempertimbangkan sesuatu dari sudut pandang mereka sendiri.
  • Tahap operasional konkret kisaran usia 7-11 tahun
  • Pada tahap operasioanal konkret ini, anak mulai berpikir secara logistentang kejadian-kejadian konkrit
  • Tahap operasional formal kisaran usia mulai 11 tahun, pada tahap ini telah berkembang kemampuan penalaran abstrak, dan imajinasi pada anak. Pengertian terhadap ilmu pengetahuan lebih mendalam. Hal ini memungkinkan remaja untuk melewati dunia realitas yang konkrit ke dunia kemungkinan dan untuk beroperasi secara logis, dan informasi yang tidak selalu mengacu pada objek dan peristiwa di dunia nyata. Anak belajar menciptakan ide baru, dan menggunakan ide tersebut. Anak dapat fokus pada pertanyaan verbal dan mengevaluasi validitas logis mereka tanpa membuat petunjuk ke keadaan dunia nyata. Anak dapat berpikir seperti orang dewasa dan memikirkan masa depannya.

Selain perkembangan kognitif anak, perkembangan motorik anak juga harus diperhatikan. Perkembangan motorik tebagi atas dua yaitu perkembangan motorik kasar (gross motor), merupakan aspek perkembanganlokomosi (gerakan) dan postur (posisi tubuh), dan perkembangan motorik halus adalah koordinasi halus pada otot-otot kecil, karena otot-otot kecil ini memainkan suatu peran utamauntuk koordinasi halus.

Keterampilan fisik atau milestone perkembangan digunakan untuk menandai kemajuan perkembangan anak. Umur saat milestone perkembangan ituterjadi bisa juga membantu mendiagnosa perkembangan anak; apakah anak mengalami keterlambatan keterampilan motorik pada umur tersebut.

Tabel: milestone perkembangan motori kasar dan perkembangan motorik halus

Usia(bulan)

Perkembangan motorik kasar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun