Halal Cosmetics For My Sunny Village on Ramadhan
Seperti ceritaku di atas, bahwa kampung halamanku memang hanya sebuah desa, sangat jauh dari hiruk-pikuk dan gemerlap perkotaan. Desaku terletak di sebuah pulau bernama Penyalai. Satu pulau untuk satu kecamatan, yang terdaftar sebagai salah satu kecamatan dalam kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Tak banyak yang tahu keberadaan pulau kecil yang bisa dikelilingi dengan waktu tak sampai 12 jam ini. Bahkan untuk masyarakat Riau sendiri, hanya sebagian kecil saja yang sadar akan adanya pulau ini. Selain karena letaknya lebih dekat dengan Provinsi Kepri, pulau Penyalai juga jarang sekali menjadi bahan pembicaraan masyarakat kota.
Tampaknya bukan hanya itu saja yang membuat Penyalai tak begitu menarik, masalah lainnya adalah hampir sebagian besar tanah di pulau ini terdiri dari gambut dalam. Hal ini menyebabkan musim kemarau menjelma menyeramkan. Tak butuh waktu berbulan-bulan untuk melihat kondisi pulau dalam keadaan gersang, cukup terlambat hujan dua minggu saja, maka debu akan beterbangan dimana-mana. Kebetulan musim liburan kali ini juga bersamaan dengan musim kemarau. Itulah sebabnya Ramadhan tahun ini aku mengurangi aktivitas di luar rumah.
[caption id="attachment_317531" align="aligncenter" width="630" caption="Ramadhan ke-20: Foto diambil di depan rumah, saat tengah hari"]
Meskipun begitu, tetap saja debu masuk ke dalam rumah setiap kali angin bertiup. Hal ini menyebabkan kulitku menjadi kering dan entah mengapa jerawat pun mulai tumbuh satu persatu. Sebenarnya tidak begitu masalah menurutku, karena sehari-hari aku juga hanya berdiam diri di rumah, kecuali saat Tarawih dan belanja ke Warung. Tapi saat ke Pasar Minggu, aku sempat bertemu teman MTs, usai kami bertukar kabar spontan ia berkomentar: “Anak kota kok wajahnya jerawatan sih Neng???”
Ketika itu aku hanya merespon dengan tertawa, bilang kalau polusi di kota sudah tidak terkendali. Namun sebenarnya dalam hati, aku merasa minder. Ternyata Wardah Sunscreen SPF 30 yang kupakai tidak bisa bertempur sempurna melawan panas dan berdebunya kampung halaman. Akhirnya begitu pulang, aku langsung kabur ke rumah sepupu dan bongkar-bongkar tas kosmetik miliknya. Walhasil aku menemukan Wardah Acne Treatment Gel yang seketika kubawa pulang.
“Tenang aja, bakal dipulangkan begitu jerawatku hilang.” Pekikku—dengan bahasa Jawa—sambil berlari pulang. Sepertinya dia jengkel juga melihat kelakukan asal serobot itu. Tapi tenang saja, semua itu sudah menjadil hal biasa di antara kita.
Alhamdulillah dengan pemakaian selama dua hari saja, jerawatku sudah mengempis dan kering. Kerennya tidak ada bekas sama sekali. Sesuai janji, aku pun harus mengembalikan Acne Treatment milik sepupu. Perlu diketahui, bahwa Wardah memiliki paket perawatan jerawat yang terdiri dari beberapa produk, yaitu: Acne Cleansing Gel, Acne Gentle Scrub, Pore Tightening Toner, dan terakhir adalah yang kupakai beberapa waktu lalu, Acne Treatment Gel. Cuma pakai salah satu saja hasilnya sudah memuaskan, bagaimana kalau kita pakai semua ya dear? Insya Allah perfect! Aku sendiri ingin sekali memiliki semua, tapi mengingat harga jual yang melambung di pulau ini, sebaiknya nanti saja belinya begitu kembali ke Bogor. Kalau bersabar, bisa lebih hemat kan?
[caption id="attachment_317525" align="aligncenter" width="540" caption="Ramadhan minggu ke-1: Outfit and simple make-up for go to Pasar Minggu"]
Seperti yang kuceritakan di atas, aku adalah pengguna setia Wardah SunScreen SPF 30. Cinta pada pemakaian pertama, begitulah yang kurasakan begitu mencoba produk ini satu tahun lalu. Selain melindungi wajah dari sinar matahari UV A & UV B, menurutku Sunscreen ini juga membuat kulit lebih lembab dan kenyal. Senang rasanya saat mendapati wajah dingin segar begitu disentuh. Selain Sunscreen, aku juga menggunakan Lightening Cream—saat ini pakai step 2—baik yang siang maupun malam. Namun Day Cream tidak begitu rutin kugunakan, mengingat saran seorang seller wardah di sebuah Mall yang mengatakan ‘kalau sudah pakai Sunscreen, nggak perlu pakai Day Cream juga gak apa Mbak’. Namun, sebisa mungkin aku menyempatkan memakainya saat aktivitas full dalam rumah. Biasanya sehabis Zuhur sampai sebelum Asar, waktu dimana aku tidur siang.