Mohon tunggu...
Sofi Istiazah
Sofi Istiazah Mohon Tunggu... Administrasi - UIN SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

Saya hobi mencari pengalaman baru, ini pertama kali nya saya menulis artikel di kompasiana saya ingin memper dalam mempelajari penulisan artikel di kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Film

Siap Tissue, Penonton di Bikin Haru, Demi Putrinya Ayah Autis Rela Dihukum Mati

14 September 2022   05:20 Diperbarui: 14 September 2022   05:26 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asianwiki.com/

Bila kalian pecinta film atau serial drama korea, maka kalian pasti tahu dengan film sedih berjudul miracle in cell no 7 yang salah satu film tersedih di korea.

Film miracle in cell no 6 merupakan film layar lebar korea selatan pada tahun 2013,  film ini telah memenangkan beberapa penghargaan besar. Tak hanya itu saja film garapan tahun 2013 ini sampai sekarang masih menjadi film favorit dan tontonan wajib yang harus kalian ketahui oleh para pecinta film korea 

Film miracle in cell no 7 merupakan film yang menceritakan tentang seseorang pria cacat mental yang di tuduh melakukan kejahatan terhadap anak dibawah umur. Dan mendapatkan hukuman mati dengan meninggalkan satu anak perempuan yang masih kecil cerita miracle in cell no 7 merupakan cerita melodrama keluarga yang akan menyayat hati, dan ternyata film ini merupakan sebuah kisah nyata.

Beberpa fakta yang menarik mengenai film the miracle in call no 7. yakni, dari kisah nyata ternyata film yang sangat sedih dan menyayat hati ini benar benar terjadi di kisah nyata. Film ini mengambil kisah nyata pada tahun 1972 di korea selatan dimana saat itu hukum selalu melakukan deskriminasi kepada orang orang yang memiliki keterbelakangan mental, film ini menyuguhkan kembali bagaimana saat itu hukum mendeskripsi seseorang yang memiliki kebutuhan khusus tentu saja hal ini membuat para penonton akan merasa sedih dan emosional Tak hanya itu saja karakter utama dalam film ini juga memiliki anak perempuannya yang masih kecil sehingga menambah kesedihan yang akan kita terima saat menonton film ini. Beberapa negarapun sudah pernah meremake film ini seperti Turki, Filipina, Arab, Spanyol, India, dan Kanada telah membuat ulang film tersebut dengan menyesuaikan kondisi di negara masing-masing

Indonesia pun tidak mau kalah. Indonesia sudah  menggarap film the miracle in call no 7 yang diproduksi oleh Falcon Pictures, film ini dibintangi oleh sederet aktor ternama Indonesia, seperti Vino G. Bastian Indro Warkop, Mawar De Jongh, Tora Sudiro, Bryan Domani, dan lainnya. Serupa dengan film aslinya, Miracle in Cell No 7 Indonesia mengisahkan tentang seorang ayah, Dodo Rozak (Vino G. Bastian). Ia orang berkebutuhan khusus yang hidup berdua dengan anaknya, Kartika (Graciella Abigail/Mawar de Jongh). Selalu ada untuk sama lain, membuat Dodo dan Kartika merasa bahagia akan kehidupan mereka. Namun, sayangnya kebahagiaan keluarga Dodo tak bertahan lama akibat adanya ujian yang harus dihadapi oleh Dodo.

http://www.kompas.com/
http://www.kompas.com/

Keberadaan Dodo di dalam sel itu awalnya membuat komplotan Japra merasa terusik, tapi setelah kejadian Dodo yang menyelamatkan nyawa Japra dalam kericuhan di penjara membuat mereka jadi bersahabat dan malah membantu Dodo dalam kasusnya.
Putrinya, Ika Kartika (Graciella Abigail) dititipkan ke Panti Asuhan Mentari, mengingat ibunya, Juwita (Marsha Timothy) meninggal dunia akibat perdarahan saat bersalin. Beranjak dewasa, Ika yang kini jadi pengacara berupaya membersihkan nama sang ayah.

Film yang telah dibuat dibanyak versi oleh beberapa negara ini juga sukses dan negara negara terserbut antara lain India pada tahun 2017, filipina pada tahun 2019, turki pada tahun 2019, tat kala dengan korea beberapa versi adaptasi juga memiliki banyak keunggulannya. Seperti di india yang masuk dalam nominasi film adaptasi skenario terbaik di oscar. Lalu ada versi Filipina yang mengeluarkan trailer film tersebut dan langsung memiliki 7 juta penonton dalam waktu 24 jam saja. Jika versi Indonesia sudah banyak yang mengetahui bahwa film korea selatan miracle in cell no 7 telah dibuat versi indonesia oleh sutradara terkenal hanung bramantyo.

Adegan demi adegan yang ada dalam film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini terasa halus dan berjalan mulus yang menguras emosi penonton. Sutradara Hanung dengan apik mengemas adegan Dodo yang memiliki keterbelakangan mental namun sangat menyayangi anaknya ini membuat penonton ikut hanyut dalam emosi. 

Benar rasanya bila mau menonton film ini harus menyiapkan tisu yang banyak karena banyak adegan dan alur cerita yang menguras air mata. Namun begitu ada juga adegan komedi yang membuat penonton lepas tertawa dengan ulah para penghuni sel no 7 menghadapi Kartika anak perempuan Dodo yang diperankan oleh Graciella Abigal.

Selain peran para penghuni sel no 7, peran kepala penjara Hendro yang diperankan oleh Denny Sumargo juga cukup memberi pengaruh. Pak Hendro yang juga pernah mengalami kehilangan anak perempuannya akhirnya bersimpati dengan kasus Dodo dan bahkan membantu Kartika agar dapat bertemu dengan Dodo di dalam sel. 

Penggambaran Miracle in Cell No 7 versi Indonesia ini mendapat tanggapan positif dari penonton. Film yang sukses di korea selatan dan telah dibuatkan versi indonesia ini tentu mencuri perhatian khalayak ramai. Film ini juga diperankan oleh beberapa artis besar indonesia

Film Miracle in Cell No 7 versi Indonesia sudah tayang di bioskop tercinta anda. Diketahui Miracle in Cell No. 7 mampu mengumpulkan lebih dari lima kali lipat jumlah penonton dibandingkan hari pertama penayangannya. Film yang diketahui merupakan remake dari film Korea Selatan berjudul sama yang tayang pada tahun 2013 silam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun