Mohon tunggu...
Sofhie Halmina
Sofhie Halmina Mohon Tunggu... Mahasiswa - an aspiring psychologist

currently studying at State University of Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ayo Bantu Anak Diskalkulia dengan Mengenal Lebih Dekat dan Tentukan Peranmu

5 Juli 2021   09:50 Diperbarui: 5 Juli 2021   10:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada sekolah yang kami telusuri ini pihak sekolah mengaku baru menyadari ada yang berbeda dari sang anak setelah si anak tinggal kelas, sekolah segera menyarankan kepada orang tua untuk memeriksakan kondisi sang anak ke klinik tumbuh kembang terdekat, dan benar saja setelah melakukan pemeriksaan sang anak di diagnosa memiliki gangguan kesulitan belajar matematika atau diskalkulia.

Meskipun sudah mendapatkan diagnosa, tetapi penanganan yang diberikan orang tua kepada sang anak tidak bisa dilakukan secara maksimal dikarenakan kondisi ekonomi orang tua yang kurang mampu, sehingga sang anak tidak bisa mendapatkan penanganan lanjutan, seperti diberikan terapi oleh psikolog. Orang tua sendiri hanya mengandalkan sekolah untuk membantu sang anak mendapatkan pendidikan yang sepadan dengan anak yang lainnya, disini dapat kita lihat bahwa dukungan dari orang tua merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan anak. 

Hal ini sangat disayangkan karena orang tua yang masih minim informasi mengenai bahwa sebenarnya penanganan terapi anak dapat dilakukan secara gratis di klinik tumbuh kembang anak seperti yang dilansir pada website parenting.co.id biaya klinik tumbuh kembang anak dapat dilakukan secara gratis menggunakan kartu BPJS.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus pada guru-guru di sekolah inklusif. Karena, penanganan utama yang dapat membantu sang anak untuk berkembang adalah dari sang gurunya dan orang tuanya. 

Selain pengetahuan sekolah juga harus sarana yang disediakan untuk mendukung proses belajar anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti pada anak diskalkulia membutuhkan perhatian khusus serta pembelajaran yang lebih menyenangkan. Sangat banyak saran-saran mengenai metode pembelajaran yang dapat dilakukan oleh sang guru dan orang tua kepada sang anak.

Refrensi Artikel:

Hakim, T. (2005). Belajar Secara Efektif. Niaga Swadaya.

Patricia, F. A., & Zamzam, K. F. (2019). Diskalkulia (Kesulitan Matematika) Berdasarkan Gender pada Siswa Sekolah Dasar di Kota Malang. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 8(2), 288-297.

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat. 2019. Kemendikbud Ajak Daerah Tingkatkan Pendidikan Inklusif. Surabaya: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun