Mohon tunggu...
Sofhiana Putri Kusumawati
Sofhiana Putri Kusumawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terampil Negosiasi dengan Belajar Kesantunan Berbahasa

18 Oktober 2023   23:23 Diperbarui: 18 Oktober 2023   23:32 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Sofhiana Putri Kusumawati & Dr. Muh Rohmadi, M.Hum.

Keterampilan berbicara menjadi aspek penting yang harus dimiliki setiap orang. Apalagi bagi seorang usahawan. Bagaimana pendapat Anda? Apakah setuju? Saya kira pasti juga setuju. Berbicara menjadi seni wajib yang harus dikuasai para usahawan.

Bagi seorang usahawan, keterampilan berbicara sangat berguna dalam negosiasi. Menurut Setyonegoro (2013: 68), berbicara ialah satu kemampuan berkomunikasi dengan lawan tuturnya. Berbicara secara umum dapat dimaksudkan sebagai sebuah keterampilan guna menyampaikan ide, gagasan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan (Rahmayanti, Nawawi, & Quro, 2017: 22).

Negosiasi dalam bisnis adalah keadaan di mana dua atau beberapa pihak saling mempengaruhi atau bertransaksi untuk kepentingan pihaknya dalam menjalankan bisnis. Dalam setiap negosiasi, penting untuk menjaga kesantunan berbahasa agar dapat mencapai tujuan dengan lebih efektif. Kesantunan berbahasa mencakup penggunaan kata-kata yang sopan, menghormati pendapat orang lain, dan menghindari konflik verbal.

Poin utama yang perlu diperhatikan dalam negosiasi adalah pemilihan kata. Hindari penggunaan kata yang dapat menyinggung atau merendahkan pihak lain. Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang positif dan menghormati. Misalnya, daripada mengatakan "ide Anda tidak masuk akal", lebih baik mengatakan "saya menghargai ide Anda, tetapi saya memiliki pandangan yang berbeda".

Selain itu, penting juga untuk mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh lawan tutur. Jangan menginterupsi atau memotong pembicaraan mereka. Ini akan menunjukkan rasa hormat dan meningkatkan peluang untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Kesantunan berbahasa merupakan realisasi penghormatan dari seorang penutur kepada petutur. Menggunakan tuturan yang santun dalam tiap bertutur kata membuat suasana berinteraksi menyenangkan, tidak mengancam, dan memelihara serta mempertahankan rasa sikap hormat.

Terakhir, untuk menghindari konflik verbal. Jika ada perbedaan pendapat atau ketegangan, jangan biarkan emosi menguasai diri. Tetap tenang dan berbicara dengan sopan. Jika perlu, berikan waktu kepada kedua belah pihak untuk tenang sejenak sebelum melanjutkan negosiasi.

Dengan belajar kesantunan berbahasa, kita dapat meningkatkan kemampuan negosiasi dan mencapai hasil yang lebih baik dalam bisnis. Kesantunan berbahasa membantu membangun hubungan yang baik dengan mitra bisnis dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Oleh karena itu, penting untuk terus mengasah keterampilan ini agar dapat menjadi negosiator yang terampil dan sukses. Maka dari itu, jangan lupakan literasi dan asah keterampilan berbicara. Kunci sukses negosiasi adalah perbanyak perbendaharaan kata dan latihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun