Rendahnya minat membaca juga berpengaruh terhadap kesehatan. Kenapa? Karena kurangnya pengetahuan tentang makanan yang sehat, pola makan sehat dan kandungan-kandungan zat dalam makanan. Tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan kecerdasan generasi di Indonesia.
Selain itu, seseorang juga akan kesulitan dalam mencari pekerjaan karena kurangnya wawasan dan pengetahuan. Hal ini akan berdampak buruk bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Sehingga dapat memicu timbulnya berbagai macam kejahatan dan tindak kriminal.
Dari berbagai dampak negatif rendahnya minat baca tersebut, telah nampak jelas bahwa membaca merupakan pekerjaan yang penting untuk dibudayakan di Indonesia. Dengan membaca, kita akan mendapatkan banyak manfaat dan dampak positif bagi kehidupan kita. Dalam Islam pun, wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW mengandung makna perintah membaca atau menggalakkan literasi, yaitu QS. Al-Alaq: 1-5.Â
Dalam ayat tersebut khususnya pada ayat pertama, Allah SWT memerintahkan hambanya untuk membaca atau menggalakkan literasi. Membaca disini tidak hanya diartikan sebagai membaca buku, namun memiliki arti yang lebih luas. Membaca ibarat kunci ilmu. Kita dapat menulis, memahami sesuatu, dan memiliki pengetahuan yang luas dengan membaca. Maka dari itu, mari budayakan membaca untuk masa depan Indonesia lebih cerah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H