Worklife  |  Tanpa Ini, Hidup Anda Akan Hancur dan Tertinggal Jauh di Belakang
Sahabat Pembaca yang hebat, ...
Semoga Yang Maha Kuasa selalu memberimu sehat, bahagia dan berkelimpahan kebaikan.
Aamiin  ...
Tertinggal zaman bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari kebiasaan buruk dan ketidakmauan untuk berkembang
Akhir-akhir semakin banyak diberitakan tentang Pemutusan Hubungan Kerja bin PHK.
Akibat rasionalisasi karyawan  agar perusahaan bisa bertahan,  hingga PHK akibat bangkrut. Menyusul kondisi ekonomi dunia yang tidak baik-baik saja.
Kondisi ini memaksa orang-orang yang tidak siap dengan kondisi perubahan drastis, membuatnya ditinggal zaman.
Artikel ini dimaksudkan untuk mengulas berbagai indikator bahwa, seseorang berisiko tertinggal zaman dan kehidupannya akan rusak, beserta penjelasannya:
1. Tidak Mau Belajar Hal Baru
Orang yang berhenti belajar akan terjebak dalam cara berpikir dan metode lama yang mungkin sudah tidak relevan dengan perkembangan saat ini.
Dunia terus berkembang dengan teknologi, ilmu pengetahuan, dan tren baru.
Jika tidak terus belajar, kemampuan beradaptasi akan melemah, membuat seseorang ketinggalan informasi penting dan kehilangan peluang.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Tanpa pengetahuan baru, seseorang tidak akan mampu bersaing dalam pekerjaan atau bisnis, karena mereka menggunakan cara lama yang tidak efektif dalam konteks modern.
2. Tidak Mau Berubah
Menolak perubahan adalah salah satu tanda terbesar bahwa seseorang akan tertinggal. Perubahan adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan. Mereka yang nyaman dengan status quo akan kalah dengan orang yang berani berinovasi dan beradaptasi.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Lingkungan sosial, teknologi, dan dunia bisnis selalu berubah. Tanpa fleksibilitas, seseorang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dan akan semakin jauh tertinggal.
3. Tidak Mau Mendengar Masukan
Menutup diri dari saran orang lain menunjukkan bahwa seseorang enggan memperbaiki diri. Orang yang enggan menerima kritik membatasi peluang untuk bertumbuh.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Masukan sering kali mencerminkan realitas baru yang mungkin belum disadari. Menolak masukan berarti menolak peringatan dan peluang perbaikan.
4. Tidak Memiliki Lingkungan Bergaul yang Positif dan Konstruktif
Lingkungan yang negatif atau stagnan akan memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Bergaul dengan orang yang tidak memiliki tujuan akan menulari perilaku malas dan pesimis.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Lingkungan yang dinamis akan mendorong inovasi dan pemikiran maju, sementara lingkungan yang statis akan membuat seseorang puas dengan pencapaian lama tanpa mencoba hal baru.
5. Tidak Memiliki Visi dan Misi yang Jelas
Tanpa arah yang jelas, seseorang akan mudah terombang-ambing oleh keadaan. Mereka hanya mengikuti arus tanpa tujuan yang konkret.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Visi dan misi membantu seseorang menetapkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi perubahan zaman. Tanpa keduanya, orang akan kehilangan arah dan kalah dalam persaingan.
6. Tidak Memiliki Rasa Inisiatif
Orang yang hanya menunggu diperintah dan tidak memiliki inisiatif cenderung terjebak dalam rutinitas. Mereka tidak akan berkembang tanpa dorongan dari luar.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Kemajuan zaman menuntut kreativitas dan inovasi. Orang yang pasif akan tertinggal oleh mereka yang proaktif mencari solusi baru.
7. Terlalu Nyaman dengan Kebiasaan Lama
Kenyamanan sering kali menjadi jebakan. Orang yang terlalu nyaman dengan rutinitas lama enggan mencoba metode baru yang lebih efektif.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Zaman berubah cepat, dan metode lama bisa menjadi usang. Kenyamanan tanpa evaluasi diri membuat seseorang tidak relevan dengan tuntutan baru.
8. Tidak Mampu Mengelola Waktu
Waktu adalah sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Orang yang sering menunda dan tidak menghargai waktu akan kehilangan banyak kesempatan.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Dalam dunia modern yang bergerak cepat, efisiensi adalah kunci. Kegagalan mengelola waktu berarti kehilangan momentum untuk maju.
9. Tidak Mau Belajar Teknologi
Teknologi terus berkembang dan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan.
Orang yang menolak mempelajari teknologi akan kehilangan akses ke informasi dan peluang baru.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Saat dunia digital semakin dominan, kemampuan teknologi menjadi kebutuhan. Menolak teknologi sama dengan memilih untuk tertinggal.
10. Tidak Memiliki Ketahanan Mental
Orang yang mudah menyerah dan tidak memiliki ketahanan menghadapi tantangan akan sulit bertahan dalam kompetisi yang semakin keras.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Keberhasilan di era modern *membutuhkan ketekunan dan kemampuan menghadapi kegagalan*.
Tanpa ketahanan mental, seseorang akan mudah putus asa dan tertinggal.
11. Tidak Mau Berkomunikasi dengan Baik
Kemampuan komunikasi yang buruk membatasi seseorang dalam membangun jaringan dan menyampaikan ide-ide.
Kaitan dengan tertinggal zaman:
Di zaman yang menuntut kolaborasi dan keterbukaan, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk membangun hubungan dan mengakses informasi.
Menghindari indikator-indikator tersebut berarti memilih jalan untuk terus berkembang, relevan, dan mampu bersaing dalam perubahan zaman yang cepat. Adaptasi, pembelajaran, dan keterbukaan adalah fondasi penting untuk tetap maju bertumbuh.
***
*Kesimpulan*
Tertinggal zaman bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari kebiasaan buruk dan ketidakmauan untuk berkembang.Â
Beberapa indikator yang menyebabkan kehidupan seseorang menjadi rusak, seperti enggan belajar, menolak perubahan, menutup diri dari masukan, hingga tidak memiliki visi yang jelas, merupakan langkah menuju stagnasi.Â
Dunia yang terus berubah menuntut kemampuan beradaptasi, keterbukaan terhadap teknologi, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan. Hanya dengan berkomitmen untuk terus belajar dan berinovasi, seseorang dapat bertahan dan sukses di tengah dinamika kehidupan.
Saran
Berkomitmen untuk Terus Belajar dan Memperbarui Diri
Allah memerintahkan umat manusia untuk selalu mencari ilmu. Sebagaimana firman-Nya:
_"...Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?'..."_
(QS. Az-Zumar: 9)
Rasulullah SAW juga bersabda:
_"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga."_
(HR. Muslim)
Terbuka Terhadap Perubahan dan Masukan
Menerima perubahan dan kritik adalah tanda kebijaksanaan. Firman Allah:
_"...Maka berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman."_
(QS. Adz-Dzariyat: 55)
Memilih Lingkungan yang Baik dan Konstruktif
Rasulullah SAW bersabda:
_"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi temannya."_
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Menetapkan Visi dan Misi Hidup yang Jelas
Visi yang jelas membantu seseorang bergerak ke arah yang benar. Allah berfirman:
_"Maka apabila engkau telah selesai (dari satu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)."_
(QS. Al-Insyirah: 7)
Beradaptasi dengan Teknologi dan Perubahan Zaman
Islam mengajarkan untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif. Rasulullah SAW bersabda:
_"Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, lapang sebelum sempit, hidup sebelum mati."_
(HR. Al-Hakim)
Dengan menerapkan nilai-nilai Islam yang sejalan dengan prinsip-prinsip kemajuan, seseorang akan lebih siap menghadapi tantangan zaman.
*Teruslah memperbaiki diri, menerima perubahan, dan menjaga hubungan dengan lingkungan yang positif. Hanya mereka yang berani berubah yang akan mampu bertahan dan meraih kesuksesan*.
______
Pagedangan, Rabu dini hari, 22/01/2025 02:01:31
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI