Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosbud | Hidup Tak Berhenti Di Tikungan: Belajar Dari Jorge Martin

18 Januari 2025   08:18 Diperbarui: 18 Januari 2025   08:18 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


_artikel motivatif & inspiratif_

"Hidup Tidak Berhenti di Tikungan: Belajar dari Jorge Martin Setelah Ditinggal Ducati"

Oleh: DikToko (Soetiyastoko). Sahabat Anda yang Suka Nyanyi dan Nulis

Halo, para pejuang karir!
Bagaimana kabarnya? Kalau sedang butuh motivasi setelah kehilangan pekerjaan, selamat datang di artikel yang akan membuat Anda tersenyum, merenung, lalu tersenyum lagi. Kita akan belajar dari Jorge Martin, si pembalap MotoGP yang baru saja merasakan pahitnya ditinggal tim Ducati. Percayalah, hidup lebih lucu dari yang kita pikirkan, meski terkadang bikin garuk-garuk kepala.

***

Ditinggal Ducati: Kisah Si Nomor Satu yang Tertendang

Jorge Martin adalah pembalap hebat. Tentu saja, punya bakat, nyali, dan skill kelas dunia. Tapi, sayangnya, Ducati memilih pembalap lain. Wawancara eksklusif bersama Motorsport.com mengungkap bagaimana Jorge melihat situasi ini:

"Kalau saya balapan dengan amarah dan dendam, saya akan jatuh di setiap akhir pekan."

Hah, sederhana tapi jleb, kan?

Bayangkan kalau Jorge hanya sibuk ngelamun sambil ngedumel, "Kenapa mereka pilih yang lain?" Apa yang terjadi? Bukannya podium, dia malah bakal nabrak pagar setiap balapan. Jorge sadar, emosi negatif itu seperti oli bocor---berbahaya kalau dibiarkan menggenang.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun