Cerpen  |  Senja Binar Jingga di Mata Cahaya
DikToko
(Soetiyastoko)
Di lantai 45 sebuah apartemen megah, Cahaya Sentosa duduk memandangi layar televisi. Malam itu, suara presenter kuis menggema di ruang tamu yang menyatu dengan dapur, hanya dipisahkan oleh partisi kayu yang merangkap meja panjang. Langit Jakarta yang gemerlap memantulkan bayang-bayang kota ke jendela besar di sudut ruangannya.
Saat acara kuis menampilkan tim peserta baru, matanya terpaku pada satu sosok. Seorang wanita bernama Senja. Cahaya tak mampu menjelaskan mengapa nama itu menyentuh relung jiwanya. Apakah karena keindahan wajahnya yang memancarkan kecerdasan? Atau mungkin nama itu sendiri---Senja, sebuah waktu yang menyimpan cerita langit dan kerinduan?
Atau karena patah hatinya telah berubah jubah ?! Tanpa alasan yang jelas diputus cinta, tanpa pembelaan. Tapi dikirimkan foto pernikahan siri yang teramat sederhana  bagi calonnya yang terhitung selebritas nasional.
***
Malam berlalu, tetapi bayangan Senja tak kunjung pergi dari benaknya. Saat tidur, ia terperangkap dalam mimpi yang tak biasa.
***
*"Mengapa matamu menatap sepi, seolah merindukan puisi?"* tanya Senja dalam mimpinya, suaranya merdu seperti desir angin senja yang membelai daun.
*"Karena aku mencari makna di balik setiap kata, dan kini kutemukan jawabannya di matamu,"* Cahaya membalas.
*"Jawaban apa yang kaucari?"* Senja tersenyum samar.