Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Di Balik Pegunungan Senja

6 Desember 2024   02:21 Diperbarui: 6 Desember 2024   02:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erni menghela napas panjang.

"Nak, seorang ibu sering kali harus memikul beban yang tidak adil. Tapi, membiarkan dirimu hancur demi seseorang yang sudah melukai keluargamu? Itu bukan cinta. Itu perbudakan hati."

Yuni terdiam. Dona menambahkan,

"Bu Yuni  ...
Mungkin lebih baik bicara jujur kepada anak-anak. Mereka akan mengerti, meskipun butuh waktu."

"Bagaimana kalau anak-anak membenci-ku? Atau kelak mencontoh kelakuan ayahnya?" tanya Yuni ragu.

"Anak-anak akan lebih membenci kebohongan, Bu," kata Dona.

"Nak Yuni, jangan sampai akhirnya, anak-anak tahu dari orang lain, tentang ayah mereka. Itu sangat tidak baik  lho ..." , ujar Erni, seraya mengusap punnggung Yuni.

"Kebenaran itu pahit, tapi itulah cara membangun kembali kepercayaan." ucap Dona, nyaris berbisik.

Erni menyodorkan tisu ke tangan Yuni. Jemari Yuni lentik,  kukunya berkutek oranye. Itu yang terlihat Ibu Erni.

Harapan di Ujung Jalan

Obrolan itu  arahnya kesana kemari. Mata Dona dan Erni terus menatap mata Yuni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun