Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Psiko-Populer | Ikhlas itu Gratis, Dendam Itu Beban Itu Berat

3 Desember 2024   11:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   00:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesalahan sekecil apapun dari orang lain jadi bahan bakar untuk marah. Bahkan kalau hujan turun, Anda bisa menyalahkan si "target dendam" karena tidak membawa payung untuk Anda.

8. Mudah Memutus Hubungan Sosial

Pendendam sering berakhir seperti Wi-Fi tanpa sinyal: tidak terkoneksi ke siapa-siapa.

***

Cara Menghilangkan Sifat Dendam

Sama sekali tidak mudah melepas dendam, kecuali bila sudah amat menyadari konsekuensi buruk menyimpan dendam.
Sehimgga dihati tumbuh kesadaran, lalu bertekad berubah.

1. Memaafkan dan Menerima dengan Lapang Dada

Memaafkan itu seperti melepaskan balon helium. Anda tidak perlu memegangnya erat-erat. Lepaskan, biarkan terbang, dan nikmati kelegaan.

2. Berpikir Positif

Bayangkan semua kejadian buruk itu adalah "surat cinta dari Allah" untuk memperbaiki Anda.

Kalau Anda bisa menerima itu, hidup jadi seperti taman bunga yang indah, penuh warna dan wangi.

3. Introspeksi Diri

Kadang kita lupa, bahwa mungkin saja kita juga pernah jadi tokoh antagonis di cerita orang lain. Jadi, introspeksi diri itu seperti membersihkan kaca mobil agar Anda bisa melihat jalan dengan jelas.

4. Mendoakan Orang yang Menyakiti Kita

Ini memang terdengar sulit, seperti minta singa menjadi vegetarian. Tapi percaya deh, mendoakan kebaikan untuk orang yang menyakiti Anda akan membuat hati lebih lapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun