Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Psiko-Populer | Ikhlas itu Gratis, Dendam Itu Beban Itu Berat

3 Desember 2024   11:22 Diperbarui: 5 Desember 2024   00:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Terbebani Saat Bertemu Orang yang Didendamkan

Bertemu dengan orang yang Anda dendami seperti melihat mantan di kondangan. Mendadak semua makanan terasa hambar, dan Anda ingin segera menghilang.

3. Sulit Mengatur Emosi

Pendendam itu seperti panci presto tanpa katup. Sekali tekanan meningkat, bisa "meledak" kapan saja, seringnya di waktu yang salah.

4. Sering Marah, Kecewa, dan Sedih

Coba bayangkan, Anda seperti dispenser emosi yang terus menyalurkan air mata dan kemarahan. Tidak ada yang minum, tapi tetap saja keluar terus.

5. Mudah Tersinggung

Anda tahu telur mentah? Begitulah hati pendendam. Sedikit saja tersenggol, langsung pecah.

6. Sulit Memaafkan dan Melupakan

Pendendam terlatih untuk tidak lupa  atas suatu  masalah.
11 , 12 - seperti aplikasi yang terus mengingatkan Anda tentang "kenangan pahit" setiap lima menit.
Tidak ada tombol hapus, apalagi uninstall.

7. Mudah Menyalahkan Orang Lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun