Namun, sepeka apapun kita terhadap masalah tersebut, penting untuk dibicarakan agar kejengkelan tidak berlarut-larut.
Syarat keberhasilan dalam pembicaraan adalah saling memperhatikan perasaan. Jika suami dan istri hanya fokus pada perasaan sendiri, mereka bisa saling melukai.
Jangan sampai, ketika dibiarkan, rumah tangga kita berubah dari surga menjadi neraka---dan itu bukan perjalanan yang kita inginkan!
Apakah kondisi seperti ini bisa diperbaiki? Tentu saja! Kuncinya adalah mengingat kembali komitmen awal: apakah kita mencari teman hidup atau musuh hidup?
Jika awalnya kita mencari teman hidup, kenapa sekarang malah berperang? Mencari teman hidup memang dimulai dengan jatuh cinta, tetapi setelah itu, kita harus membangun cinta.
Ini berarti mendewasakan cinta agar masing-masing bisa saling mengoreksi, berunding, menghargai, dan bertanggung jawab.
Mau punya teman hidup? Jatuh cintalah! Tapi setelah itu, bangunlah cinta dan jaga komitmen awal.
Petunjuk untuk Menjalani Pernikahan
1. Ketika Akan Menikah:
Cari istri bukan hanya untuk diri sendiri, tapi carilah ibu bagi anak-anak kita. Demikian juga, carilah suami sebagai ayah bagi anak-anak kita.
2. Ketika Melamar: