Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Nenek Shol & Perjalanan Jalur Langit

5 Oktober 2024   07:08 Diperbarui: 5 Oktober 2024   10:38 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba teleponnya berbunyi.

"Ibu! Ibu ngapain di hotel sendirian? Kok isolasi segala? Gak bilang-bilang dulu ..." suara Dorry, anaknya, terdengar cemas dari seberang.

"Nggak apa-apa, Dor. Ibu cuma mau bersihin pikiran, nyari cara supaya bisa tidur lebih baik. Kan ibu insomnia nih," jawab Denna santai.

"Ya Allah, Bu. Bukan kah ibu sudah bilang, sehat gara-gara jalur langit, terus kenapa mesti ikhtiar jalur duniawi segala?!" Dorry sedikit geli.

"Ya tetap harus usaha, kan, Dor! Masa mau semena-mena cuma karena sehat dari doa banyak orang. Ibu ini mau berhenti merokok, mau tidur nyenyak, biar hidup ibu balance!"

Denna berseloroh sambil tersenyum kecil. Dorry tahu betul bahwa ibunya memang tak setengah-setengah soal apa pun. Kecuali olahraga.

***

Sore itu, Denna pun menjalani rutinitas barunya. Siang hari tak ada tidur. Kalau ngantuk, ia malah bernyanyi dan joget-joget sendiri di kamarnya. Mencoba patuh pada nasehat Psikolog-nya.

Iyaa, Denna yang usianya sudah lebih banyak, dari enam puluh itu, masih bisa goyang ala TikTok, meski tentu saja tanpa penonton. 

Malam harinya, ia mematikan seluruh gadget, termasuk HP dan laptop, lalu meditasi dalam keheningan.

Tapi perjuangan terberatnya? "Netpilik!" kata Denna penuh drama di telepon malam berikutnya kepada Dorry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun