Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Obrolan: Membangun Indonesia dengan Optimistis

12 Agustus 2024   23:39 Diperbarui: 12 Agustus 2024   23:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obrolan Malam di Warung RoPang: Membangun Indonesia dengan Optimisme

Soetiyastoko

Jelang tengah malam, suasana di warung roti panggang Bang Hadi terasa hangat meski udara malam kian dingin. Angin berhembus pelan, sesekali membawa aroma khas dari panggangan roti yang sedang dibalik di atas bara.

Para pelanggan setia bergantian datang dan pergi. Seolah berbagi waktu menemani Bang Hadi yang warungnya buka sampai jam 7 pagi.

Mereka menyelimuti diri dengan jaket untuk mengusir dingin  kota kembang yang meresap hingga ke tulang.

Di pojok warung, empat sahabat---Ahmad, Yacob, Bidin, dan Somad---telah duduk dengan nyaman. Mereka adalah wajah-wajah yang hampir setiap malam Minggu menghiasi warung sederhana itu.

Obrolan ringan mengisi malam, ditemani gelas kopi atau secangkir bandrek dan sepotong roti panggang keju yang renyah. Pilihan lainnya nangka goreng atau nanas goreng.

Lampu minyak yang tergantung di dinding warung sesekali meredup, tertiup angin malam yang masuk dari celah-celah pintu kayu. Saat angin menerpa lagi, api di dalam lampu tiba-tiba menyala besar, menerangi seisi warung dengan cahaya yang lebih terang.

Di luar, terdengar suara lolongan anjing yang menggema dari kejauhan, seolah menyambut datangnya malam yang semakin larut. Seekor kucing liar tiba-tiba melintas di depan warung, mengeong nyaring sebelum menghilang di kegelapan. Entah sedang berburu tikus atau calon pasangan untuk kawin.

Terdengar dari bibir Ahmad , "Kawan-kawan, tadi siang saat gotong royong mendirikan gapura, kami membicarakan kondisi masyarakat kita saat ini.
Ada nuansa keprihatinan, ... Menjelang HUT RI ke-79 ini, aku merasa perlu untuk berbagi pandangan tentang masa depan bangsa kita."

Ahmad pembina Pramuka, seorang duda pensiunan kepala sekolah, biasanya menjadi pembicara utama dalam obrolan mereka. Suaranya yang dalam dan tenang selalu berhasil menarik perhatian ketiga sahabatnya.

Baca juga: Puisi | Garis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun