Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merinding

30 September 2023   01:30 Diperbarui: 30 September 2023   01:35 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi  |  Merinding

Soetiyastoko

Gulita dan anjing-anjing
yang
terus menyalak

Bintang tak satu-pun
yang
hadir memandu langkah

Aku tak ingin kemana-mana,
menangis dikuburan
memeluk papan nisan
yang masih goyah, ...

Aku mencoba untuk tetap kental dalam kesadaran
Aku tak ingin goyah,
telanjangkan duka

Tapi
ku-tak-mampu
tetap
rebahkan bulu-bulu roma
Tengkuk-ku dingjn, baju-ku basah :
keringat

Kunang-kunang diantara buluh padi dua puluh satu hari,
tari-kan sendu tak terduga

Suara-suara anjing itu kini lengking memanjang

BRRAAAKKK !

Seperti blandar rumah patah !
Entah suara apa, ...
rusuk-rusuk dada-ku
ketakutan
digedor-gedor jantung yang berontak

("Kamu ! Awas, balasan-ku ! Ingat-ingat boss-mu mati muntah darah. Kamu lancang mengusut-usut. Kamu siapa ?!")

Tiba-tiba terngiang kembali bisik istri pak dekan, saat ku menyalaminya.
"Di santet orang, ..."

Jangkrik, kodok, serangga pun terdiam
dibekap lolong serigala

Yaa Allah aku berlindung kepada-Mu dari gangguan setan yang terkutuk

(Aku harus tidur, besok lanjutkan tugas dari pak dekan: audit dana penelitian. Harus fit-prima)

Bulu-bulu roma-ku makin tegak saja
gigi pun gemeretak, sekujur kulit  seperti berjerawat
Merinding !

------------

Pagedangan,Sabtu 30/09/2023 00:30:50

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun