Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Debu Jerami

27 September 2023   06:39 Diperbarui: 27 September 2023   11:46 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi  |  Debu Jerami

Soetiyastoko

Aku sembunyi terkubur debu jerami
jangan kau cari

Pematang sawah begitu rapuh di kemarau ini
jangan kau injak

Tak ada jejak gembala bebek yang angon di sini
jangan coba temukan telur di hitam jejak bakaran

Menggigil dagu-ku dalam dzikir panjang
menanti ampunan
dan
leganya nafas

Jangan goda aku lagi,
dengan sintal liuk gelinjang-mu
yang
kelak
jadi liuk kobar
jahanam
api neraka-gosongkan-ku

Baca juga: Puisi: Kaktus

Jangan kau cari
aku sembunyi terkubur debu jerami

Gigil-ku adalah takut yang meringkuk ...
Jauh-jauhlah dikau pesona nikmat maksiat dzolim

Baca juga: Catatan Malam Jumat

(sekali lagi, aku takut tergoda dikau)

________

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun