Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Sukses dan Pola Pikir Dinamis Harus Diestafetkan

5 September 2023   06:41 Diperbarui: 5 September 2023   10:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Cara Sukses & Pola Pikir Dinamis Harus Di Estafet-kan
Oleh : Soetiyastoko

Cara berpikir atau pola pikir seseorang, erat kaitannya dengan hasil kerja dan karier. Begitu pula hal-nya dalam komunitas atau kelompok. Ini menyangkut kesinambungan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan gaya hidup berubah. Bukan hanya masalah usia, tetapi perubahan adalah suatu keniscayaan.

Perlunya "Musuh"


Dalam diri setiap orang, selalu ada keinginan akan sesuatu yang baru dan berbeda. Sejalan dengan rasa bosan dan kehendak akan kemajuan. 

Demikian pula dalam komunitas, harus ada pola-pola yang sengaja dibangun untuk mempertahankan kohesi kebersamaan. Termasuk fokus pada tujuan dan kepentingan bersama. 

Dengan kata lain "tujuan"yang dinyatakan dengan lebih provokatif, "harus selalu ada musuh bersama". Agar barisan tetap solid.



Perkembangan Berkelanjutan


Seorang individu atau pun organisasi - komunitas, dapat terus berkembang, atau berhenti bertumbuh dan terpinggirkan oleh waktu.

Sesuatu yang selalu menyesuaikan diri, dengan berjalannya waktu. Memiliki peluang untuk tetap ada. Berbeda dengan yang merasa nyaman dengan capaian yang sudah ditangan dan tidak mau berubah untuk berkembang.

Mau berubah dan menyesuaikan diri dengan pembaharuan disekitar, erat kaitannya dengan cara berpikir (mindset) yang bertumbuh (dinamis). Ini tentang suatu dasar sikap mental positif.

Perubahan jaman terbukti akan meninggalkan, bahkan  "membunuh" mereka yang merasa sudah baik dan nyaman dengan capaian dan cara-caranya.

Emas, adalah logam yang nyaris selalu berharga. Namun ketika dijual sebagai perhiasan, dituntut ada pembaharuan model. Agar tetap diinginkan pembeli.

Seorang individu, diprofesi apapun dan diorganisasi manapun, dituntut untuk mengembangkan diri. Meng- "up date" pengetahuan dan ketrampilan diri secara berkelanjutan, tanpa henti. Untuk bisa terus bersaing dan tetap dibutuhkan.

Menolak berkembang, berubah-memperbaharui diri, berarti produktivitas terancam. Berhenti bertumbuh berarti mati.

Membaca, belajar, melihat, bertanya, mengamati lingkungan kerja atau bisnis dan persaingan serta melatih diri. Adalah cara untuk belajar.

Pastikan  Tidak Tertinggal


Pengetahuan terbaru dibutuhkan sebagai acuan untuk berubah.
Agar tidak hanya bertahan, tetapi maju berkembang di tengah persaingan global.

Terkait profesi, pekerjaan atau bisnis. Apa yang sudah kita baca, pelajari, lihat dan amati ?

Bila hal di atas sudah selalu di lakukan ; lalu di hari ini, apalagi yang akan diusahakan ?. Untuk pastikan diri tidak tertinggal oleh perubahan ?

Pentingnya Pola Pikir


Pertanyaan, adalah awalan untuk bergerak menuju masa depan dengan bertumbuh. 

Awal dari upaya pencarian hal-hal baru yang lebih berdaya-guna, lebih baik dalam banyak hal.

Hanya mereka yang pola pikirnya dinamis yang paling berpeluang bertumbuh dan sukses. Selalu terdepan langkahnya dibanding yang lain. Mereka perintis jalan, bukan pengekor atau kelompok "me too".

Sebagaimana flora dan fauna di dunia yang fana ini, berhenti bertumbuh berarti berhenti bernafas. Mati.



Pewarisan Pola Pikir & Kaderisasi

Kaderisasi, melahirkan patriot-patriot baru  secara moral wajib dilakukan oleh para perintis dan pembangun. Harus direncanakan dengan sungguh-sungguh dan dilaksanakan sebaik mungkin. Harus ada visi dan misi yang berkelanjutan yang dilaksanakan.

Ini bukan sekedar tentang legacy

Ada banyak perusahaan besar yang tetap eksis hingga beberapa generasi, sementara lebih banyak yang gulung tikar di generasi ketiga. Generasi pertama merintis dan membangun, generasi kedua membesarkan dan melebarkan sayap. 

Sayang-nya, generasi ketiga biasanya tak mampu bersatu dan saling berebut. Akhirnya bangkrut.

Demikian pula yang terjadi dengan negara -kerajaan di masa lalu, runtuh, karena gagal mewariskan pola pikir dan dinamika positif.

Bakukan, Bukukan & Ajarkan

Pola pikir mempengaruhi cara bertindak, ini yang umumnya gagal diwariskan kepada para penerus
Cara sukses dan pola pikir dinamis tak beda dengan prosedur standar operasional (SOP) , sesuatu yang mestinya dibakukan, dibukukan dan diajarkan. Termasuk pedoman pembaharuannya. Sehingga hal-hal yang telah dirintis, dibesarkan dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan. 

Ada estafet software - softskill. Bukan sekedar mewariskan hardware.

Generasi penerus tak boleh memulai langkahnya dari nol. Jika itu yang terjadi, kita akan makin tertinggal. Ini proses berkelanjutam. Estafet !

------

Pagedangan, Selasa, 05/09/2023 01:24:29

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun