Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejaring, Inspirasi dan Solusi , Paguyuban BPA Berbadan Hukum

26 Maret 2023   10:16 Diperbarui: 26 Maret 2023   10:19 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejaring, Inspirasi & Solusi, Paguyuban BPA Berbadan Hukum

_Soetiyastoko_

Dalam dunia yang fana ini, segala makhluk hidup dimampukan-Nya untuk tumbuh berkembang hingga puncaknya lalu menyusut.

Sebagaimana tumbuhan penghias dunia. Kuncup bunga perlahan mekar indah , kelopak-kelopaknya mewangi. Lanjutnya layu dan berguguran.

Begitupun manusia, proses itu dilalui dalam masa yang lebih panjang. Dengan berbagai kemungkinan yang lebih banyak.

Akankah seorang manusia tumbuh, jadi bagian solusi untuk sesamanya. Atau menjalar jadi sumber masalah, bagi sesamanya.

Tergantung langkah hebat yang ditempuh dan lingkungan yang dipilih untuk bertumbuh.

Lingkungan dan jejaring sosial, amat mempengaruhi pertumbuhan moral, etika, mentalitas, daya juang atau kegigihan seseorang.

Hal di atas menentukan konsistensi seseorang. Akankah terus dalam kebaikan-kepatuhan atau justru senang berenang di kemaksiatan.

Sebagai warga Bangsa yang bercita-cita mulia dan atau sebagai pasangan yang menuju pelaminan. Berpengharapan dan bermohon tumbuh menjadi keluarga yang SAKINAH, MAWADAH WAROHMAH. Itu sesuatu yang mulia, namun jadi tidak bermakna, bila tidak diikuti dengan ikhtiar bin action yang sejalan.

Atau dalam bahasa Betawi disebut "OMDO", omongan doang. Dalam bahasa Jawa "NGOMYANG" ngomong ngalor-ngidul. Bak orang salah makan (?).

Berhenti pada wacana saja, tanpa action yang menunjang, tanpa ikhtiar yang sejalan.

Diantara ikhtiar itu, semestinya memilih, berjiwa besar, ikhlas, membangun  serta memperluas  lingkup pergaulan  yang positif.

Setiap kali, setiap kesempatan, tambah-lah rekan yang bermental dan prilaku positif.
Tidak koruptif, tidak yang manipulatif.

Ada kesetaraan, ada  semangat untuk saling mengingatkan dan menasehati , menuju kebaikan.

Perluas jaringan-jejaring, untuk saling memberi dan menerima inspirasi positif.

Agar terus berlanjut tumbuh menjadi bagian dari solusi, terhadap berbagai tantangan kehidupan.
Demi kemajuan bangsa dan negara serta kemanusiaan. Jejaring positif yang tanpa batas, tanpa sekat.

Salah satu contoh proses dan prosesi positif  sebagaimana di atas, terbukti dapat diwujudkan di masa kini. Masa orang-orang saleh banyak yang menutup diri. Seolah memberi kemudahan pada  kepada kedzoliman dan kemunkaran berkembang bebas.

Seorang sahabat baik kami, tak bosan mengingatkan di medsos, "KEMAKSIATAN & KEDZOLIMAN, MERAJA-LELA, KARENA ORANG BAIK MEMBIARKAN-NYA !".

"HAI ORANG YANG MERASA BAIK, BERGERAKLAH - BERSATULAH, ENYAHKAN HAL NEGATIF DISEKITAR-MU" , lanjutan tulisannya.

Tentu saja dibutuhkan adanya para pelopor penggerak, mereka yang menjadi motor sebuah lingkungan sosial

Paguyuban BPA yang berlokasi di Desa Pagedangan Kec. PAGEDANGAN , Kab. Tangerang, Prov. Banten, adalah salah satu contoh nyata.

Paguyuban BPA, alhamdulillah, telah bersemi menghadirkan solusi-solusi di lingkungannya.

Jika ada yang menolak dan sikap yang berseberangan; begitulah kehidupan.

Kebaikan itu harus diperjuangkan. Sebagian dari ilmu, kecerdasan, kemampuan seseorang, adalah hak orang lain. Maka harus dilunaskan.

Semua di atas adalah perintah agama, perintah Sang Pencipta alam semesta.

Ditunaikan dengan memberi sikap-dukungan, moril, materil dan tindakan mewujudkan manfaat bagi orang lain.

Ada seloroh kekinian, "Di mana ada Indomart di situ ada Alfartmart".

Hidup adalah pilihan. Setiap manusia telah "di instal" kata-hati alias nurani.

Para bijak berkata bahwa bisikan kalbu, adalah suara Tuhan, yang mengarahkan kepada kebaikan.

Sedangkan bisikan hasrat kesewenangan dan kesenangan jahiliyah,
adalah magnet-magnet kesenangan yang menarik, menuju kemaksiatan.
Konon, hal seperti itulah yang dibisikan, syetan.

Sebagaimana surga dan neraka, ibadah dan maksiat akan selalu ada di dunia. Pergulatannya berlanjut hingga akhir jaman.

Apakah diri kita akan menjadi bagian penyesalan atau bersyukur ? Kita diberi-Nya otoritas bin kewenangan dan kecerdasan untuk memilih jalan dan tujuan dunia-akhirat.

Jadi bagian dari masalah atau justru menjadi sisi solutif dan inspiratif.

***

Pesona Ciputih, Bogor, Minggu 04/12/2022 06:42:34

Terima kasih, kepada seluruh anggota Warga & Pengurus Paguyuban BPA dan para Tokoh masyarakat BPA lintas Sektor, telah berkenan menjadi pelajaran dan contoh nyata. Upaya positif, biasa menemui tantangan.

Selamat berjuang demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Sekaligus sebagai cara hebat dalam menikmati hidup.

 Jadi bagian solusi Bangsa, minimal di BPA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun