Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasib Dosen PT Papan Bawah Bergedung Megah, Anjuran Tidak Sopan

26 Maret 2023   01:58 Diperbarui: 26 Maret 2023   02:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mereka sudah berpendapatan layak dan mapan. Meski tidak menjadi kaya raya.

Anjuran menjadikan dana penelitian sebagai sumber pendapatan pribadi seorang dosen, sungguh menyesatkan dan sama sekali tidak sopan.

Jika sebuah proposal penelitian dengan biaya  250 juta rupiah disetujui. Apakah ada kolom honor peneliti-pengaju proposal ? Jika pun ada, apa dasar penetapannya ? Ini harus dijelaskan.

Itu membutuhkan artikel tersendiri untuk mengupasnya.

Janganlah diucapkan seolah-olah, angka tersebut seluruhnya bisa dikonsumsi keluarga seorang dosen.

Janganlah dijadikan sebagai alat penepis keluhan dosen yang serba kekurangan, karena pendapatannya yang minim.

Hanya setara UMR, bahkan tanpa ada "slip gaji" . Jumlah yang diterima, berubah-ubah tanpa ada penjelasan.

Terdengar seperti "jika pendapatan-mu sebagai dosen, minim. Itu karena salahmu sendiri, tidak melakukan penelitian".

Sekali lagi, sungguh tidak sopan ! Tidak mendidik ! Pengelola perguruan tinggi tidak pantas bicara seperti itu.

Brutal !

Di sisi lain sang  dosen muda, tak bisa keluar begitu saja meninggalkan gelanggang. Sebab tersekap "ikatan dinas" yang ditetapkan sepihak oleh lembaga.

***

BSD, Selasa 8 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun