Rela tertib antri
menunggu-ku
primadona malam
Mereka tak peduli
korban
ketidak berdayaan
Bersolek di setiap senja
parfum lembut
dan antibiotika
Aku tahu harus berhenti,
tapi
kapan ?
(Paling tidak, tak lagi jadi eceran. Minimal simpanan, istri siri. Maksimal permaisuri, karena sudah ada contohnya)
Aah, mereka ejekku
lagi
"kentut-nya wangi", kata-nya
(Obrolan saru saat sarapan pagi di venue kongres para hebat. Cekikikan mesum, sudah lupa kemarin debat panjang-saling serang !)
Aku berjalan tegak,
sepiring nasi goreng bintang lima
di tanganku.
***
Bumi Puspita Asri, Pagedangan, Jumat 30/09/2022 03:21:27
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H