Soetiyastoko
Semula sendiri,
sendirian
lajang
santai saja
Kemudian kesendirian itu melahirkan
gelisah, ....
Jadilah ingin punya pasangan, ....
Diujung kegelisahan itu
bertemulah
dengan tambatan hati
cinta pun bersemi
Lalu,
kebersamaan itu
lahirkan ketenangan jiwa
Seperti pohon raksaksa
rindang
menaungi
Kemudian,
anak-anak yang dikaruniakan-Nya
melengkapi
bahagianya
keluarga inti
Tak seberapa lama kemudian
anak-anak-pun
mampu
kepakan sayapnya sendiri
Mereka pun terbang tinggi
menggurat cakrawala,
meniti horizon
dan
membangun
sarangnya sendiri
yang
lebih nyaman
untuknya
Sebuah siklus
terjadi sudah
Dari tak punya
apa-apa,
lalu
dipercaya
memelihara titipan - titipannya, ....
Suatu ketika nanti
mau tak mau,
titipan itu
di-ambil-Nya kembali
Yaa Allah  ...
Jadikan semua langkahku
di senja ini, ...
Hanya menuju
ridho-Mu
Alhamdulillah, ...
Astaqfirrullah, ....
***
BPA, BSD, 20/09/2022 19:50:46
Ketika gerimis reda di akhir senja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H