Soetiyastoko
"Bagus-bagus modelnya
jahitannya sungguh rapi
tampak berkelas
dan
gaya"
"Berapa, Kak, harganya ?"
"Murah, .... !"
"Berapa, .... ?"
"Pokoknya terjangkau untuk Kakak-Kakak semua, padahal tas-tas ini berkelas, gak malu-malu-in, pakainya, .... "
"Benar , .... !"
"Jadinya, berapa ?!"
"Cuma 250 ribu per-bulan"
"Murah, yaa, ...."
"Kalau, ambil hari ini, saya kasih gratis cicilan pertama. Soalnya, dari sini saya mau nengok teman yang sakit. Jadi ribet, kalau bawa banyak tas, .... Ayo cepat dipilih, saya sudah mau pergi, .... Kalau gak kebagian, gratis cicilan pertama, kalian rugi, lho. Besok sudah tidak ada gratisannya"
"Sepuluh bulan, yaa, ...?"
"Ooh, tentu boleh, .... Apa sih yang tak boleh untuk kakak-kakak yang rupawan. Tapi, sayang jadi 280 ribu per-bulan, .... Cicilan gratisnya, jadi tidak ada. Sesuai, untuk sepuluh bulan"
"Ooh, gitu, .... "
"Makanya, Kakak cantik, yang 250 ribu saja. Lebih murah dan tidak berat, cuma tiga lembar, .... "
(21 tas wanita itu ludes, diantara penghuni asrama itu ada beberapa yang kecewa. Tidak kebagian kredit)
***
Pagedangan jam 03:35, Jumat, 17 September 2021
Istirahat dari menyusun bahan buku seorang sahabat masjidku. Tentang Riba, materi sensitif, kata seorang guru agamaku. Konon dosanya, 36 kali dosa berzinah dengan ibu kandung sendiri.
Astaqfirrullah
Soetiyastoko
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI