Puisi  |  Pilah-Pilih Piringan Hitam
Soetiyastoko
Hari-hari ini amat beda,
sejak kita
bersama-sama
memilih dan memilah
piringan-piringan hitam,
untuk
kita
pancar-siarkan
di
gelombang radio
Ribuan rayuan,
para jantan kekar-keren,
yangÂ
kudengar
tak mampu
usik benak-ku
Aku hanya memikirkan-mu
dan
menunggu-mu !
Kapan
kamu akan datang
ke
rumah-ku
Lengkap dengan senyum
dan
rambut kribo-mu
(Sungguh aku sudah kebelet pipis, ... Maksud-ku: menanti kau ungkap rasa-mu pada-ku. Walau sudah terbaca oleh-ku, tersirat di mata-mu)
Kutunggu
kamu
malam minggu
di teras
rumah-ku.
Jangan ragu
dengan-ku
aku cinta kamu,
Hai, kamu !
Usah malu,
cepatlah rayu
aku ...
***
Serpong, 21 Juni 2022 , Kakak tua di pohon jambu, Â kelapa muda dicampur madu.
Orang tua ahli merayu, orang muda belajar padamu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI