Mohon tunggu...
Soetiyastoko
Soetiyastoko Mohon Tunggu... Penulis - ☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Marketer, motivator yang gemar menulis, menyanyi dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Marah-Merah Puisi

20 Juni 2022   20:15 Diperbarui: 20 Juni 2022   22:50 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aps WA
Aps WA
Puisi  |  Marah-Merah

Soetiyastoko

Marah,
benci,
dendam,
iri-dengki
tak pernah hadir
bersama
senyum.

Marah-merah, adalah
kekecewaan
ringan hingga berat
yang teringan
mulut terbungkam
Jika berat
dia
meledak
lewat mulut

Marah terberat
kadang
membuat
kaki dan tangan
ikut bertandang
hingga
tawuran dan perang
Saat kata-kata kalah
menghantam

(Padahal, katanya damai itu indah, kalian setuju-kah)

Hanya sabar
dan
ikhlas
yang biasa
menemani senyum, dipanggung kehidupan, disituasi apapun

Sabar dan ikhlas
kunci
kendali
sikap
untuk tetap bermartabat.

***

Bumi Puspiptek Asri, Senin 20 Juni 2022, sesaat cucu solehah-ku datang penuh senyum, berbaju merah !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun