Puisi  |  Kuhapus Rindu-ku
Soetiyastoko
Duri dan pucuk randu
adalah rindu
berlapis cemburu
pada-mu
Kau pajang cantik-mu
dilihat teman-mu,
bahkan tak kenal kamu
Kulit-mu
yang beludru
lengan berbulu
bibir bergincu
Lenggang-lenggok-mu
di tik-tok itu
pamerkan sexy-mu
Dikau ingkari keyakinan-mu,
nasehat ibu,
wejangan guru;
jangan-lah kamu
umbar aurat-mu
Ditegur ibu-mu
kamu
tak mau,
apalagi kalau
oleh: cuma-ku
Aku
kini tahu
betapa tabiat-mu
beda indah dari tubuh-mu
sedih diri-ku
sejak tahu, ...
Akhlak-mu,
yang terlalu !
Jika begitu
tak sanggup aku,
melamar-mu
Takut jadi suami-mu
Agar tak begini-begitu
Cari saja pengganti-ku
Aku cuma duri randu
Bukan empuk kapuk randu
Kuhapus rindu
dengan sendu
dan pilu
Semoga cinta yang menurutku keliru
segera berlalu,
bagi-mu
bagi-ku
(Jika aku pulang kampung nanti, tak usah repot menjemput-ku. Sedang permintaan-mu : oleh-oleh, kain sutra biru, minyak wangi, lipstik itali dan dompet abu-abu.Â
Tak mungkin ku ingkari.Â
Akan kupaket-kan ke rumah-mu)
***
Bumi Puspiptek Asri, di pagi yang redup Sabtu 18 Juni 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H